Dia pikir masa-masa sulitnya hanya sampai ketika kehidupan kuliahnya berakhir. Namun takdir tak akan membiarkan hidupnya mulus dan bahagia begitu saja. Sebagai anak yang ekstrovert, Dia seakan-akan mempunyai magnet yang membuat orang-orang dekat dengannya begitu saja. Resikonya? Semakin banyak orang semakin banyak pertanyaan-pertanyaan tidak manusiawi yang dia terima, 'kapan ini?', 'kapan itu?'. Tak ada yang menghargai privasinya. Di saat-saat sulitnya itu, dia bertemu dengan Saska. Cowok ceria cengengesan yang membuat Dia bingung karena kepribadiannya yang hangat tapi memiliki gembok dengan kata sandi paling rumit. Tanpa mereka berdua ketahui, mereka sama-sama memiliki rahasia yang mereka simpan rapat-rapat sendiri. Bahkan untuk seorang ekstrovert sekalipun, mereka menyembunyikan sesuatu di keramaian orang yang bertanya ini itu.