Manusia merencanakan, Tuhan menentukan. Marina dan Tamran menikah dan menjadi pasangan serasi tanpa ada kendala yang berarti. Mereka hidup berumah tangga dengan segala risiko yang sudah mereka sadari sepenuhnya. Namun, ada yang berbeda ketika Tamran menaiki jabatannya yang sudah diincar lama. Marina tidak benar-benar tahu pada awalnya, hingga... rencana demi rencana yang sudah mereka tata kandas sempurna. Marina hanya mainan seorang Tamran saja. Sejak masa kuliah rasa bernama cinta itu tak pernah ada. Jadi, untuk apa mereka berjalan sejauh ini jika hanya untuk saling menandai luka tak kasat mata?