Pelunasan hutang serta jaminan hidup membuat Gladys menerima permintaan Rania untuk menikah dengan suaminya. Semenjak ditinggal oleh kedua orangtua, hidup Gladys dan adiknya menjadi sangat susah. Bahkan mereka harus berpikir keras bagaimana caranya untuk makan hari ini, lain lagi untuk hari esoknya. Sebenarnya dia tidak mau menerima permintaan yang menurutnya tidak masuk akal tersebut. Tetapi dia memikirkan nasib adiknya yang masih sekolah dan masih butuh biaya banyak sampai lulus nanti. Belum lagi hutang keluarganya yang semakin hari semakin besar akibat bunga yang diberikan. Rania mengatakan kalau dia cukup menikah dan hamil anak dari suaminya. Setelah anak yang dikandungnya lahir, Gladys boleh meninggalkan semuanya dan pergi ke mana pun yang dia mau bersama adiknya. Sungguh berat, namun itu disanggupi oleh Gladys. Perlahan dia sadar bahwa apa yang dilakukannya ini salah. Dia sudah masuk ke dalam jurang yang sangat dalam dan tidak tahu bisa keluar dengan selamat atau tidak. Hanya berdoa semoga keajaiban datang dan membuat hidupnya baik-baik saja seperti sedia kala atau bahkan bisa lebih bahagia dari sebelumnya.