Sempurna. Apa begitu definisi seorang istri salihah? Bagi Riana, ia hanya manusia yang tidak ingin munafik. Semua sikapnya begitu alami, tidak dibuat-dibuat. Ingin sekali menjadi salihah, tapi kenyataan membalik keadaan. Riana tak pernah dinilai bagus, dapat penilaian cukup pun sudah membuat ia senang, dihargai seujung kuku pun ia bersyukur. Lantas bagaimana ia bisa salihah jika yang ia dengar hanya umpatan, kekasaran, bahkan sesuatu yang mencabik-cabik hatinya? Masih bisakah ia salihah? Pantaskah dedikasi tertinggi itu ia berikan pada orang yang sudah mengiris hatinya? Meskipun orang itu bernama suami?