Gemercik air hujan dengan semerbak bau tanahnya setara dengan kalbuku dengan seperangkat rindu yang digenggam cinta. Kalbuku yang bersenandung, memanggil-manggil namanya. Aku bisa mendengarnya. Seperti seonggok jiwa yang telah lama ingin berpulang, tetapi hanya percaya yang bisa menjadi pengobat. Untuk kamu, wahai secarik nama yang selalu kusebut. Sebongkah hati yang selalu bertaut. Segelintir bayang yang selalu menyelimut. Aku disini. Menceritakan kamu, dan sejuta manis pahitmu. Tersenyumlah. Aku merindukan itu.
8 parts