dia kala, perempuan dengan segala keinginannya tanpa dia ketahui ada mata yang ingin kehadirannya dan kepulangannya. namun, mata itu penuh dengan kebingungan. memilih lorong demi lorong, mencari sepotong kertas untuk dikumpulkan jadi satu. dia tetap kala, tak peduli risiko padahal ia tahu sekali terjebak tidak akan pernah pulang. tentang kala dan mata, berdua namun sendiri.