Dijodohkan dengan adik sendiri tentulah amat mengagetkan Danu Aji Putrasena. Dia sudah menganggap seorang Pinasti Rara Anjani seperti adik kandungnya sendiri dari kedekatan keduanya yang sudah selayaknya saudara kembar. Jadi mana mungkin dia bisa menikahi adiknya sendiri walaupun itu atas usulan orang tuanya sekalipun. Tapi bagaimana jadinya jika akhirnya pandangan Danu berubah terhadap Asti selayaknya laki-laki dewasa memandang seorang wanita cantik? Riak kecil itu mulai mengusik celah kosong di hati Danu dan berubah menjadi getaran hebat setiap kali Danu memandang Asti. Celah kosong yang masih rapuh itu lambat laun terisi oleh sosok yang tidak pernah Danu duga sebelumnya. Bisakah Asti juga merubah pandangannya terhadap Danu dan menerimanya sebagai calon suami?