Sabda rasa pada celah hela nafas Sabda rasa pada tampikan realita Hatiku berbisik menyabda Menahan perasaan itu agar seolah tiada Bersabda agar lega, walau hanya mengucap di antara rongga paru-paru Hanya cukup memendamnya Membiarkan semesta menyimak bisu dengan seksama Hai pemuda, aku hanya ingin memendamnya saja Menunggu apakah kau memiliki hal yang sama Hai pemuda, berjalan beriringan dan melihat dari balik punggungmu itu sudah cukup lega Walaupun bisa saja suatu waktu tidak lagi beriringan bersamaku, tidak lagi berjalan senada, menyeberang jalan besar dengan bergandeng tangan. Izinkan aku mengabadikan pertemuan kita, yang setidaknya memberikan bekas warna pada alur hidupku, aku akan mengabadikan entah bagaimana nanti endingnya.