Kumpulan cerpen dengan Lana dan Lori bersaudara sebagai tokoh tetap. Bercerita mengenai hal-hal keseharian. "Thank God, gue waktu itu bawa inhaler. Turun dari kereta, asma gue seketika kambuh. Untung saja nggak pingsan. Ah, ternyata, dia memang sesuai dugaan gue; tampang Heavy Metal hati Heavy Rotation. Sialaaaan! Mas Metalhead Gula Jawa gue akhirnya membuat gue kecewa sekecewa kecewanya. Gue minta dikawini pengikut Gafatar saja kali, ya? Biar sekalian gue menghilang dari peradaban, jadi nggak usah melihat Mas Metalhead Gula Jawa yang sekarang sudah nyenyak di dekapan si Kawaii." -- Episode 666 "Dua pekan berlalu. Lori pusing semriwing; e-mail-nya belum dibalas Bang Anjar. Lori sudah menggempur Bang Anjar kiriman e-mail bertubi-tubi selama dua pekan ke belakang. Selama dua pekan yang sama pula, Lori sudah melakukan banyak hal. Membaca novel karya Bang Anjar yang best seller. Menyetel keras-keras lagu Jet Lag karya Simple Plan ft. Natasha Bedingfield bila Lana tak berada di kamar. Menghidupkan kembali kebiasaan Lori menulis cerita pendek untuk mengisi waktu selepas mengerjakan tugas kuliah." -- Surat Pembaca "Seringkali SMS Santet berisi kata-kata puitis nan mesra. Tak jarang panggilan telepon Santet berisi sapaan mesra yang dibumbui desahan seduktif. Santet memang tidak menyerang semua murid laki-laki berprestasi atau berjabatan tinggi; hanya beberapa yang sial karena dianggap tampan oleh si pelaku Santet. Namun, para murid laki-laki belum mampu menentukan seperti apa tipe laki-laki yang dianggap tampan oleh si pelaku Santet, karena target-target Santet selalu datang dari berbagai jenis perawakan tubuh, suku, hobi, keahlian, cara berpakaian, dan variabel-variabel lainnya. Sulit pula melacak pelaku Santet, karena sang pelaku mengganti nomor ponsel untuk melancarkan aksinya ke target yang berbeda." -- Santet