Part 15

416 61 31
                                    

"Sepertinya kamu sudah menikmati peran mu sebagai jalang sekarang" Ucap Tae sambil bertepuk tangan saat melihat kedatangan Singto di rumahnya.

Ya, setelah bertengkar dengan Krist tadi Singto memang pulang ke rumah Tae, lagi pula dia tak punya tujuan lain untuk pulang selain rumah Tae.

"Aku lelah, jangan ganggu aku" Ucap Singto.

Tae menghampiri Singto dan memegang tangan Singto sehingga membuat Singto menatap Tae.

"Karena kamu baru pulang sekarang, bisakah aku meminta jatah ku sebagai suami mu?" Ucap Tae sembari menghimpit tubuh Singto sehingga membuat Singto mundur perlahan.

Apa benar yang baru saja di dengarnya? Baru saja dia lepas dari Krist, pulang ke rumah Tae bermaksud ingin meredakan emosinya namun ternyata dia semakin di buat emosi oleh suami brengseknya.

"Lepas!! Aku bukan lagi suami mu Tae!!" Ucap Singto sembari menyentak tangannya yang di pegang oleh Tae.

"Kapan kita bercerai, Sing? Apa kamu sudah menikah lagi dengan Krist, huh?" Ucap Tae.

"Lepaskan aku" Ucap Singto.

"Tidak, aku sudah lama menunggu kedatangan mu, aku ingin meminta jatah ku sebagai suami mu!" Ucap Tae.

"Suami mana yang tega menjual suaminya pada pria lain!? Apa kamu tak memikirkan tubuh ku saat di pakai oleh Krist?" Ucap Singto.

"Aku akan menganggap Krist tak pernah menyentuh mu!" Ucap Tae.

"Aku ingin pergi" ucap Singto, dia ingin melarikan diri dari Tae, namun Tae menahan tangan Singto agar tak pergi.

"Tae!!" Teriak Singto marah.

"Sebentar saja sayang" Ucap Tae.

"Bodoh!!" Ucap Singto sembari terus berusaha melarikan diri.

Tae menggendong tubuh Singto membawanya ke kamar, dia memang sudah merencanakan ini sejak lama meskipun di surat perjanjian dia tak boleh menyentuh Singto selama Singto menjadi jalang Krist. Tapi bukankah Krist juga mengingkari surat perjanjian itu, disana bahkan tak tertulis Singto harus tinggal bersamanya, Krist hanya mengatakan jika dia menginginkan Singto, Tae harus mengantar Singto padanya, tapi sekarang Krist malah membawa Singto tinggal bersamanya. Jadi biarkan Tae juga mengingkari surat perjanjian mereka dengan menyentuh Singto meskipun Singto masih berstatus jalang Krist.

Singto berontak di dalam gendongan Tae, dia menangis, rasanya benar-benar sakit, apa dia di lahirkan hanya untuk menjadi seorang pemuas nafsu.

"Tae, ku mohon jangan" Ucap Singto sambil berusaha melarikan diri dari Tae.

Kini Singto sudah terbaring di ranjang dengan Tae yang berada di atas tubuhnya, Tae berusaha mencium bibir Singto namun Singto terus berontak sejak tadi, dia bahkan menangis dan berusaha memukul Tae.

"Diam, Sing!! Aku suamimu!! Aku berhak menyentuh mu!!" Bentak Tae sambil memukul ranjang samping kepala Singto.

"Tapi suami mana yang tega menjual suaminya, Tae!! Apa kamu masih mau menganggap aku suami mu!!!" Ucap Singto.

"Bukankah sudah ku katakan aku akan melupakan itu? Aku tak akan menganggap jika kamu pernah di sentuh Krist, saat bersama Krist kamu menjadi jalang Krist, tapi saat bersama ku, kamu menjadi suami ku!!" Ucap Tae.

"B-bodoh!!" Ucap Singto sambil mendorong tubuh Tae.

Saat Tae beranjak dari atas tubuh Singto, Singto langsung beranjak dari ranjang mencoba untuk melarikan diri. Belum sempat tangannya memegang ganggang pintu, Tae kembali menarik Singto membawanya ke atas ranjang.

*Bughh... Satu pukulan mendarat di pipi Singto dari Tae.

"Jangan berontak atau aku akan menyakiti mu lebih dari ini!!" Teriak Tae.

Seakan tak memperdulikan ucapan Tae, Singto masih berusaha melarikan diri dari Tae sehingga membuat Tae gelap mata dan memukul Singto membabi buta.

*Bughh... Bughhh... Banyak pukulan yang di dapat oleh Singto dari Tae, di wajah dan di perutnya.

Tae benar-benar kesal dengan penolakan Singto, dia bahkan menendang perut Singto sehingga membuat Singto tersungkur ke lantai sambil memegang perutnya yang terasa sakit.

Singto hanya bisa menangis menahan rasa sakit, tapi sepertinya Tae tak menghiraukan itu, Tae masih terus memukul Singto sambil mencoba untuk mencium Singto namun Singto masih menolak dengan sisa tenaga yang di punya.

"Kamu milik ku! Biarkan aku mencicipi milik ku!" Ucap Tae sambil menggendong tubuh Singto membawanya ke atas ranjang.

Singto sudah benar-benar lemas sekarang, Tae mengukung tubuh Singto di bawahnya, Tae bahkan merobek baju Singto dan mencoba ingin mencium Singto namun Singto memalingkan wajahnya, Singto mendorong tubuh Tae dengan sisa tenaga yang di milikinya, lalu berusaha melarikan diri dari sana.

Singto berlari kecil sambil menangis, saat dia menyadari Tae berada di dekatnya, Singto mengambilkan Vas bunga dan melempar itu ke arah Tae.

Kini Singto berhasil keluar dari rumah Tae, dia berlari sekencang mungkin hingga tiba di jalan raya, perut Singto terasa sakit, dia meremas perutnya sendiri, tiba-tiba terlihat sebuah mobil yang melaju di hadapannya, pandangan mata Singto mulai kabur, dia tak ada tenaga untuk menepi, hingga akhirnya mobil itu semakin dekat dengannya sedangkan Singto pingsan di tengah jalan.

Pemilik mobil menghentikan mobilnya, dia keluar dari mobil dengan cemas saat melihat pria yang sejak tadi di carinya.

"Sing... Apa yang terjadi pada mu" Ucap Krist.

Ya, Krist memang berusaha mencari Singto di jalan, beruntung dia bertemu dengan Singto sekarang, tapi kenapa tubuh Singto lebam, bahkan darah mengalir di tepi bibirnya.

Krist menggendong tubuh Singto memasukannya ke dalam mobil, lalu menjalankan mobilnya mencari rumah sakit terdekat.













Tbc.

Ex Boyfriend ✓Where stories live. Discover now