"Nggak bisa, tugas kuliah Gavin banyak banget mom! Ya udah deh gampang, nanti kalo Gavin ada waktu, Gavin pasti pulang ke Jakarta."

"Bener ya! Kamu jangan PHP in mommy ya Vin! Mommy udah kangen banget sama kamu."

"Iya mom!"

"Ya udah, kamu baik-baik ya selama disana! Jangan lupa makan!"

"Iya mommy!"

"Love you sayang!"

"Love you too mom!"

Setelah panggilan telepon mereka terputus, Gavin meletakkan ponselnya diatas meja, lalu bersandar kembali ke sandaran sofa.

Gavin teringat kejadian tadi setelah selesai kuliah, Sienna mengajaknya nonton bioskop berdua dan Gavin tanpa pikir panjang menerima ajakannya Sienna. Gavin tersenyum saat mengingatnya.
"Ternyata enggak terlalu buruk." Ucapnya kemudian memutuskan untuk mandi.

-----

Gavin, Dito dan 2 orang teman sekelas mereka yang bernama Dimas dan Setyo sedang duduk-duduk ditaman kampus sambil mengobrol santai saat menunggu jam mata kuliah selanjutnya.

"Gimana perkembangan sama cewek elo Dim?" Tanya Dito.

"Masih gitu-gitu aja sih." Jawab Dimas.

"Mending tok lepas tu cewek Dim! Mosok iyo, gelem dituroni, gelem diapa'-apa'ne tapi gak gelem dipacari. Kan aneh." Ucap Setyo. Setyo orang Jogja asli. Arti dari ucapan Setyo adalah, "Mending kamu lepas tu cewek Dim! Masa iya, mau ditidurin, mau diapa-apain tapi nggak mau dijadiin pacar. Kan aneh."

"Dia nggak kayak yang kalian kira. Dia tuh sebenernya suka juga sama gue, tapi ya gitu, dia belum mau aja ada komitmen. Katanya tahun ini dia mau nyusulin gue buat kuliah di Jogjakarta. Apalagi coba kalo nggak cinta ama gue? Nah liburan semester ini gue balik ke Medan buat jemput dia."

"Suka, cinta, tapi kok nggak mau komitmen? Beneran aneh deh cewek lo Dim. Jangan-jangan cowoknya banyak lagi." Ucap Dito.

"Enak aja! Cuma gue cowok yang deket sama dia." Ucap Dimas.

Dari tadi Gavin hanya diam mendengarkan.
"Hubungannya udah sejauh itu tapi nggak mau ada komitmen. Apa semua cewek serumit itu? Tapi Dina nggak gitu. Dina berbeda."
"Apa mungkin mereka semua sama? Apa karena aku yang bodoh karena menganggap Dina berbeda dengan cewek yang lain?"

"Heh kalian!" Teriak Mega, yang berjalan bersama Sienna menghampiri mereka. Mega adalah teman dekat Sienna. Mega juga orang Jogja asli dan dia satu kelas juga dengan mereka.

"Kalian jahat banget nggak nungguin kita dulu!" Ucap Sienna merasa kesal.

"Habisnya kalian lama!" Ucap Dito.

"Antrine kan akeh." Ucap Mega yang artinya, "antrinya kan banyak."

"Mana titipan kita?" Tanya Dimas.

"Nih!" Ucap Mega menyerahkan satu kantong plastik tanggung berisi camilan dan teh dalam kemasan kotak.

"Makasih Meg." Ucap Dimas.

"Makasih-makasih, uange mana?" Ucap Mega sambil menadahkan satu telapak tangannya ke arah Dimas dengan aksen jawa medognya.

"Minta Dito!" Jawab Dimas.

Dito mencebikkan bibirnya lalu mengeluarkan dompetnya untuk membayar Mega.

Sienna menghampiri Gavin, lalu duduk disampingnya.
"Ini punya lo." Ucapnya pada Gavin saat memberikan 1 teh kotak dan 2 buah roti.

"Tapi gue nggak pesen." Ucap Gavin setelah menerimanya.

"Nggak pa-pa, gue yang beliin." Jawab Sienna.

Be Mine (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang