BAB 16 DIMANA LABAH-LABAH PERAK ITU?

Mulai dari awal
                                    

Bob melihat Bert Young berdiri sambil tersenyum-senyum di belakang Jupiter.

"Prestasi yang baik, Bob!" kata petugas rahasia Amerika itu. Ia menghampiri Bob lalu menyalaminya dengan hangat. "Kalian semua telah bekerja dengan baik sekali! Kami di kedutaan sudah cemas sekali ketika tahu-tahu kalian tidak menghubungi lagi. Tapi kelihatannya kalian telah bekerja dengan jauh lebih baik dari yang dapat kami bayangkan pada mulanya."

Bob hanya bisa memandangnya saja sambil mengejap-ngejapkan mata. Kemudian ia bertanya, "Bagaimana dengan Pangeran Djaro? Selamatkah dia?"

"O ya! Sekarang ia dalam perjalanan kemari," kata Bert Young. "Adipati Stefan, Perdana Menteri serta semua pengawal istana yang kaki tangan mereka kini sudah ditahan. Ayah Rudi baru saja dibebaskan dari penjara dan diangkat kembali menjadi perdana menteri. Tapi kalian pasti ingin tahu apa yang terjadi setelah kalian mulai mendentang-dentangkan lonceng, kan?" Rudi dan Pete ikut masuk ke sel sempit itu untuk mendengar ceritanya, sementara kedua petugas polisi yang tadi, berdiri di luar sambil tersenyum-senyum ke arah mereka. Tidak seorang pengawal istana pun nampak di situ.

Bert Young bercerita seringkas mungkin. Saat itu sudah hampir tengah hari. Pagi itu ia mengiringi Duta Besar Amerika pergi ke istana. Mereka hendak berusaha mengetahui apa yang terjadi dengan Pete, Jupiter, dan Bob. Tapi mereka menemukan pintu gerbang yang tertutup. Para pengawal tidak mengijinkan mereka masuk. Tapi Duta Besar bukan orang yang cepat menyerah.

Ketika mereka berdua sedang berdebat dengan prajurit pengawal, tiba-tiba terdengar bunyi Lonceng Pangeran Paul yang mantap berdentang-dentang. Saat bunyinya terdengar untuk pertama kali, semua tertegun. Tapi dengan berlanjutnya dentangan, orang-orang mulai berkumpul dijalan, di luar gerbang istana.

Makin lama makin banyak orang berdatangan, sehingga medan di seberang istana penuh sesak dengan manusia. Mereka mulai berseru-seru, memanggil Pangeran Djaro. Para pengawal istana kewalahan menghadapi mereka. Kemudian ada orang memanjat ke atas tonggak gerbang. Orang itu berseru ke arah kerumunan yang ramai. Ia mengatakan bahwa makna dentangan lonceng besar itu pasti hanya satu, yaitu keselamatan Pangeran Djaro terancam dan rakyat harus bertindak menyelamatkannya.

"Nah-saat itu aku mulai beraksi," kata Bert Young sambil nyengir. "Aku bisa berbahasa Varania sedikit-sedikit. Aku lantas ikut berseru-seru dalam bahasa itu. 'Selamatkan Pangeran Djaro! Turunkan Adipati Stefan!' Pokoknya kata-kata seperti itu yang kuteriak-teriakkan saat itu. Sementara itu orang-orang sudah mulai panas. Mereka bergerak maju mendorong gerbang. Rintangan itu berhasil didobrak. Rakyat membanjir masuk ke istana. Aku ikut di tengah-tengah mereka.

Kudekati orang yang pertama-tama berseru dari atas tonggak. Katanya padaku ia anggota Pengamen. Berdua kami memimpin serbuan ke dalam istana. Barisan pengawal yang mencoba menghalang-halangi disapu bersih seperti debu saja. Pengamen yang bersamaku, Lonzo-"

"Itu abangku!" sela Rudi dengan bangga. "Rupanya ia juga berhasil melarikan diri!"

"Betul! Dan ia tahu jalan ke ruangan tempat Pangeran Djaro. Kami memimpin orang banyak menuju ke sana. Para pengawal yang ada di situ langsung berganti pihak, begitu mereka melihat apa yang terjadi. Kebanyakan dari mereka tidak menimbulkan kesulitan yang berarti. Djaro berhasil kami bebaskan, lalu ia mengambil alih pimpinan sebagai pangeran yang sejati. Diperintahkannya penangkapan Adipati Stefan dan perdana menterinya. Keduanya masih mencoba menyembunyikan diri. Tapi akhirnya tertangkap juga.

"Agak lama juga waktu yang diperlukan untuk menangkapi semua pengawal istana yang kaki tangan Adipati Stefan. Tapi sisanya, yang secara diam-diam tetap setia pada Djaro, yang melakukan tugas itu. Pangeran Djaro sendiri saat ini masih sibuk mengawasi aksi penangkapan itu untuk meyakinkan bahwa semuanya tertangkap. Tetapi begitu sudah ada waktu, ia akan kemari. Ngomong-ngomong, tubrukan yang nyaris saja terjadi antara mobil kalian dengan kendaraan yang ditumpangi Djaro di California waktu itu sebenarnya bukan kecelakaan, melainkan termasuk rencana yang sudah diatur untuk menyingkirkan dirinya."

(09) TRIO DETEKTIF : MISTERI LABA-LABA PERAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang