Chapter 55-'Let's Save My Baby Girl' Part 2

Mulai dari awal
                                    

Racel menggelengkan kepalanya sembari masih menangis, "Cinta tidak bisa dipaksa Nial. Kau tidak bisa melakukan hal ini."

"Oh ya? Lalu bagaiman dengan Dante? Bukannya dia selalu memaksamu?" Skakmat! 

Racel seketika bingung untuk menjawab pertanyaan Nial.

"Semua ini tidak akan terjadi jika pelacur itu tidak membocorkan rahasiaku! Padahal tinggal selangkah saja, aku akan mengajakmu menikah agar anak yang kau kandung itu punya ayah." ucap Nial tiba-tiba.

Racel seketika membulatkan matanya, "Siapa maksudmu pe-" Racel menghentikan kata-katanya sebentar, ia tiba-tiba mengerti maksud ucapan Nial. "Caramel? Bagaimana kau tahu jika dia bertemu denganku?" tanya Racel tiba-tiba.

"Oh... Jadi kalian sudah berkenalan?" tanya Nial dengan sinis.

Lalu tiba-tiba Nial menepukkan tangannya. plok! plok!

Seketika ruangan yang gelap itu terang karea semua lampu yang ada di atas menyala hampir bersamaan. Dan di saat itu juga, Racel langsung melebarkan matanya tidak percaya degan apa yang ia lihat.

Racel kini melihat seorang wanita yang di borgol tangan dan kakinya sambil berdiri. Mulutnya di plester menggunakan isolasi yang erat berwarna hitam. Membuat wanita itu tidak berdaya meskipun ia meronta-ronta, ia terlihat menyedihkan. Hodie yang di kenakan wanita itu masih sama  seperti terakhir kali Racel melihatnya, dan lekukan tubuhnya juga sama persis. Wanita itu adalah Caramel!

"Caramel!" teriak Racel histeris memanggil nama wanita itu.

Yang di panggil menatap Racel dengan wajah yang lesu, seperti kehabisan tenaga karena terlalu banyak memberontak. Keadaannya sungguh memprihatinkan dibandingkan Racel yang hanya terikat kaki dan tangannya.

Racel langsung menatap wajah Nial yang setia dengan wajah barunya, brengsek, "Lepaskan dia Nial!" teriak Racel meminta.

"Apa kau bercanda?" tanya Nial terdengar bergurau.

"Lepaskan dia! Dia tidak salah apa-apa!"

"Apa katamu? Kau buta ya? Dia banyak salah Racel. Dia telah merusak rencanaku dengan membocorkannya padamu." Nial menjeda, "Dan jika kau ingat, dia adalah jalang pria yang kau cintai Racel. Menyedihkan sekali jika kau masih memperdulikan wanita itu." ucap Nial selanjutnya. Setelah mengatakan hal itu, ia pun mendekati Caramel, meninggalkan Racel yang sedang kesal padanya.

Dan tiba-tiba Racel bersuara kembali, "Bagaimana bisa kau menangkap Caramel juga?" tanya Racel, dan berhasil membuat Nial berhenti berjalan.

Flasback on:

Nial menghentikan mobilnya di atas aspal yang sudah terlihat tua dan rusak. Ia langsung turun sambil membawa iPadnya di tangannya.

Seorang pria jangkung mendekatinya, itu adalah Ron, tangan kanannya.

"Mengapa Racel pergi ke tempat yang kumuh da terpencil seperti ini?" tanya Nial menerka-nerka sendiri.

Ron yang ada di sampingnya mulai bersuara, "Kita tidak akan tahu jika tidak mengeceknya Boss." ucapnya serak dan terdengar menyeramkan.

Nial mengangguk setuju, "Baiklah kita cari dia. Dan simpan dulu senjatamu, jangan membuat Racel takut padamu nanti." ucap Nial memeritah.

Ron mengangguk, dan sesuai perintah, ia memasukkan senjata apinya itu ke dalam sarung senjatanya.

Nial mulai berjalan diikuti Ron di belakangnya. Ia menyusuri semua rumah yang ada di blok itu satu persatu. Sampai kemudian Nial berhenti di sebuah rumah lama yang bernomor 47, "Kita masuk."

BELONGS TO THE JERK ✅ END [#1 RUSHEL SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang