「04」Tips Move on

Mulai dari awal
                                    

Lalu meminta maaf walau bukan dia yang salah, tidak bisa bilang tidak pada apapun yang Zein katakan dan selalu menyempatkan diri menemui Zein di tengah padatnya jadwal kuliah serta tugas-tugas yang menumpuk minta diselesaikan. Sekar bahkan sampai mengurungkan niatnya untuk mengikuti salah satu UKM karena takut tidak bisa membagi waktu.

Masih ada banyak hal lain yang kalau dipikir-pikir lagi kenapa dulu Sekar melakukannya?  tapi ya bagaimana lagi, namanya juga bucin.

5. Singkirkan Barang-Barang Kenangan.

Poin ini jangan ditanyakan lagi karena sudah pasti Sekar tidak bisa. Jangankan menyingkirkan, foto mereka berdua saja masih tersimpan rapi dalam sebuah bingkai di atas meja yang setiap pagi akan Sekar lap agar tidak ada debu yang mengotorinya. Bahkan boneka beruang yang diberikan Zein sebagai hadiah ulang tahunnya masih ia peluk setiap malam untuk menemani tidurnya.

Setelah itu Sekar berhenti membaca segala tips untuk moveon karena ujung-ujungnya pasti gagal dan Sekar lebih memilih untuk menyerahkannya pada sang waktu. Siapa tahu besok-besok dia mendadak amnesia dan melupakan segala hal tentang Zein.

Sayangnya begitu Sekar sudah memutuskan, waktu seakan tidak mengijinkannya karena keesokan harinya ketika ia pergi makan bersama Reno, ia dipertemukan dengan sang mantan yang lagi asik ketawa-ketawi bareng teman-temannya.

“Zein, ada Sekar tuh.”

“Kiw kiw ada mantan.”

“Eh, Sekar kemana aja?”

Begitu cuitan teman-teman Zein yang membuat Sekar mematung di tempat dengan kedua mata yang terpaku pada sosok Zein. Cowok itu melirik Sekar sekilas dan memberi kode pada teman-temannya untuk berhenti, tapi mereka malah semakin menjadi-jadi hingga akhirnya Reno bak pahlawan kesiangan langsung merangkul Sekar dan membawanya menjauh dari sana.

“Oh jadi itu mantan lo?” kata Reno setelah mereka keluar dari cafe dan memilih mencari tempat lain atau Sekar tidak akan berhenti memandangi sang mantan. “Lo harus minta maaf sama gue karena udah bohong.”

Sekar yang masih dalam rangkulan Reno akhirnya menoleh pada cowok itu setelah kesadarannya terkumpul kembali. “Boong soal apa?”

“Katanya mantan lo lebih ganteng dari gue, tapi buktinya nggak tuh!”

“Hah?” Reno melepaskan rangkulannya dan berdiri di hadapan Sekar sambil menatapnya lamat-lamat. Lalu tiba-tiba saja dia mendekatkan wajahnya sambil berbisik, “Masih gantengan gue!”

Sekar termangu selama beberapa detik sebelum akhirnya ia tertawa kencang saat sadar bahwa Reno sedang menghiburnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekar termangu selama beberapa detik sebelum akhirnya ia tertawa kencang saat sadar bahwa Reno sedang menghiburnya. Ia menepuk-nepuk bahu Reno sambil ngangguk-ngangguk. “Iya, iya lo lebih ganteng,” katanya kemudian.

“Gue lagi serius nih!”

“Loh, emang siapa yang bilang lo lagi bercanda?” Melihat wajah Sekar yang sudah sedikit lebih ceria membuat Reno diam-diam ikut tersenyum.

“Ayo cari tempat lain!”

***

Sore itu, karena tidak menemukan tempat yang cocok, mereka berdua berakhir makan di apartemen Reno setelah sebelumnya membeli dua porsi ayam geprek dan berbagai jenis cemilan kesukaan Sekar. Rencananya sambil makan mereka akan nonton Peninsula.

“Link survey yang kemarin lo kirim masih berguna nggak?” tanya Reno lebih dulu memulai percakapan.

“Masih, kenapa?”

“Mau ngisi deh gue.”

“Serius?”

“Iya, kata lo kan biar kegalauan gue lebih berguna.” Sekar tertawa mengingat pesan yang ia tulis sendiri untuk Reno.

“Yaudah sini-sini gue yang isiin, nanti gue sebutin pertanyaannya terus lo jawab.” Dengan antusias Sekar merebut ponsel Reno dari genggamannya dan mengotak-atik benda itu seenaknya.

“Entar aja gue isi sendiri, katanya mau nonton?”

Sekar nyengir. “Oh iya.”

Kemudian Reno menyiapkan laptopnya di atas meja sedangkan mereka duduk lesehan di atas karpet. Sekar bahkan. sudah membuka bungkusan ayam gepreknya serta menyeruput jus melon yang juga dibelinya tadi.

“Yang ini bukan filmnya?” kata Reno setelah mengetikan peninsula di kolom pencari.

“Iya Ren betul!”

Dahi Reno lalu mengernyit. “Lo yakin mau makan nasi sambil nonton ini?”

“Emangnya kenapa?”

“Bukannya ini film zombie?”
Sekar mengangguk polos.

“Yaudah deh serah lo aja!” Berhubung hati Sekar masih rawan, Reno akhirnya memilih untuk mengalah dan membiarkan Sekar melakukan apapun yang dia mau. Walau setelahnya Reno langsung kehilangan selera makan setelah melihat tampang menjijikan zombie dan nasinya bergantian. Alhasil ia tidak jadi makan.

 Alhasil ia tidak jadi makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isi chat Sekar sama Reno

________________________________#Semarang, 21 Januari 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________
#Semarang, 21 Januari 2021

Heart Pieces [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang