2. SWEET LOVER

Mulai dari awal
                                    

Reygan yang sedang mengambil beberapa makan menghentikan pergerakannya lalu menatap gadisnya," Terus kenapa, kamu juga suka kan beb?"

"Y—ya suka, tapi kan kita masih musuhan jadi gak boleh cium-cium dulu," kata Qila lucu.

"Jadi, kalau udah ga musuhan mau lagi udah boleh cium?" tanya Reygan mengangkat satu alisnya.

"Iyaa... tapi setelah aku pikir-pikir sekarang kita udah baikan lagi. Tapi, aku mau jalan-jalan besok,"

"Jalan-jalan kemana?" tanya Reygan yang kemudian menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.

"Mau yang di sekitaran komplek aja, eh di depan sebelum masuk komplek ada penjual sate, aku mau disitu,"

Reygan mengangguk-anggukan kepalanya," Gak takut aku di godain cewek-cewek diluaran sana emang?" tanyanya.

"Kalau kamu di godain lagi bakal jambakan di rambutnya terus aku kata-katain," jawabnya yang kemudian ikut menyantap makanan.

"Yaudah makan dulu abis itu boleh lanjut ngomong," perintah Reygan yang diangguki oleh Qila. Dan mereka berdua lanjut makan dengan tenang.

***

Kini Reygan dan Qila tengah nonton tv, di temani bermacam-macam camilan tak lupa minumannya, posisinya berada di atas sofa dengan Reygan yang tiduran menghadap tv berbantalkan paha Qila, sambil memainkan jari-jari gadis itu dengan sesekali akan ia kecup.

Dan sesekali Qila juga menyuapi sang pacar, keduanya sama-sama fokus memperhatikan film yang terpampang di layar tv.

Samar-samar terdengar suara mesin mobil memasuki garasi mobil rumah milik kediaman keluarga Qila.

Qila yang mendengar suara mesin mobil itu sontak membulatkan matanya, lalu seperdetik kemudian berdiri dari duduknya tanpa perduli dengan Reygan yang sedang mengaduh kesakitan sambil mengelus kepalanya.

Sesampainya di luar rumah, Qila mendapati kedua orang tuanya yang berjalan kearahnya secara beriringan. Terlihat dari raut muka Qila bahwa ia sangat senang melihat kedua orang tuanya yang sudah pulang kerja.

Kemudian Qila menghambur memeluk Bunda dan Ayahnya setelahnya menatap kedua orang tuanya secara bergantian.

"Bawa apa?" tanyanya, yang memang sudah hal biasa bertanya seperti itu ketika kedua orang tuanya pulang dari bepergian.

"Tuh di Bunda kamu," ujar Ayah Qila mengarahkan tatapan pada sangat istri,
lalu berjalan masuk rumah yang langsung berpapasan dengan Reygan, dan remaja laki-laki itu tak lupa menyapa sang mertua juga mengalaminya.

"Bawa apa Bunda?" tanyanya Qila kini sudah bergelayut manja pada lengan Bundanya.

"Nih, Bunda bawain kamu martabak telur dan martabak manis, ayo masuk dulu," ajaknya yang di anggukin oleh Qila.

Reygan yang baru berjalan keluar pun menyalami tangan Runa—Bunda Qila, lalu mengikuti langkah anak—ibu itu. Runa membiarkan kedua sepasang kekasih itu, ia pamit ke kamar terlebih dahulu untuk membersihkan diri.

"Bi, Bibi! Bawain Qila dua piring," teriak Qila yang langsung dapat teguran dari Reygan," Ga usah teriak-teriak gitu sayang,"

SWEET LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang