Setelah mengirimkan pesan itu, Yuri melirik Adelia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengirimkan pesan itu, Yuri melirik Adelia. Dahi gadis itu tampak berkerut tak suka kala membaca pesannya. Detik selanjutnya, Adelia beralih menatap Yuri dengan tatapan serius. Yuri hanya bisa melayangkan senyum lebar. Dia sedang bahagia saat ini. Siapa tahu, Adelia akan luluh saat melihat senyumnya.

"Dengerin gue!" ucap Adelia dengan nada tegas. Yuri memasang pendengarannya baik-baik. "Kalau lo mutusin untuk pacaran, itu artinya lo harus siap patah hati."

***

Siswa kelas dua belas kini sudah tiba sepenuhnya di sebuah museum, salah satu tempat yang berisi peninggalan sejarah di Indonesia. Ini kali pertama Yuri berkunjung ke museum. Biasanya, dia hanya melihat ilustrasinya di sebuah buku pelajaran ataupun media sosial. Dan sekarang, Yuri cukup takjub saat melihatnya secara langsung.

Yuri dan Adelia sudah baikan semenjak beberapa menit lalu saat mereka masih duduk di dalam bus. Kini, mereka berjalan bersisian memasuki kawasan peninggalan sejarah itu. Baik Yuri maupun Adelia kini sibuk memotret beberapa ornamen yang menarik bagi mereka.

Adelia merupakan satu-satunya orang yang akrab dengan Yuri di kelas. Mereka sudah saling kenal semenjak kelas sepuluh. Yuri bahkan sudah menganggap Adelia sebagai kakaknya.

Adelia itu termasuk gadis yang mandiri. Gadis itu aslinya tinggal di luar kota, namun dia sengaja menetap sementara dan bersekolah di kota ini, sebab ingin belajar mandiri. Itu alasan yang kerap ia lontarkan pada orang lain. Namun Yuri tahu alasan lainnya.

Adelia tinggal di sebuah Indekos yang jaraknya tak jauh dari sekolah. Karenanya, Yuri jadi ikut-ikutan untuk tinggal di kosan, seperti Adelia. Jadilah mereka menginap di satu kamar kos yang sama. Hal itu sudah berlangsung semenjak kurang lebih dua tahun yang lalu.

Sebenarnya keputusan Yuri untuk mengikuti jejak Adelia bukanlah semata-mata hanya karena dia terinspirasi dengan gadis itu. Yuri hanya merasa kurang nyaman di rumahnya. Yuri aslinya tinggal bersama Mama kandung dan Papa tirinya.

Kedua orang tua Yuri telah bercerai semenjak lima tahun yang lalu. Hal itu terjadi dikarenakan masalah ekonomi. Ayahnya menganggur selama bertahun-tahun hingga membuat Mamanya terpaksa banting tulang untuk membiayai kebutuhan rumah tangga. Dan ketika sudah bercerai, Mamanya lantas menikah siri dengan seorang pengusaha batu bara yang kaya raya. Namanya Pak Bara. Mamanya Yuri ini sebenarnya adalah satu dari sekian banyak istri simpanan si pengusaha batu bara itu.

Dari pernikahan siri itu pula, Mamanya dikaruniai seorang anak perempuan. Yuri tak benar-benar menganggap anak kecil itu sebagai adiknya. Sebab ia sebenarnya juga kurang suka dengan Papa tirinya. Entahlah. Ada aura berbeda yang kerap Yuri rasakan saat bertemu pandang dengan pria yang sudah berumur itu.

Yuri kini terfokus untuk membaca sebuah keterangan mengenai ornamen di hadapannya. Sesekali ia memotret papan informasi itu.

"Yuk, Del," ucapnya sembari menarik lengan orang di sebelahnya, berniat untuk mengajak gadis itu melihat-lihat lokasi menarik lainnya. Saat sudah berjalan beberapa langkah, Yuri merasa ada yang janggal. Gadis itu menoleh, lantas terkejut. "Eh?!"

Chasing of the Sun (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang