10. Permen Kapas

Mulai dari awal
                                    

Setelahnya, baru gadis itu mengejar kembali Fulan yang ada jauh di depannya.

Sedangkan Fulan berusaha menuli kan pendengarannya karena ia masih tidak sanggup berhadapan dengan Azura hingga detik ini. Pokoknya ia merasa jantungnya seperti memompa banyak darah. Dari pada ia kehabisan stock darah di jantung, lebih baik Fulan pergi dari sana sambil memegang dada nya.

Memang aneh, yang satu merasa terkena penyakit serangan jantung sedangkan yang satu lagi takut stock darah di jantung habis saat jantung mereka berdetak cepat. Aneh. Benar-benar aneh.

*****

Selepas aksi kejar-kejaran, akhirnya Azura bisa duduk di dalam mobil dengan tenang tanpa perlu menahan sesak nafas nya.

Bayangkan saja, mereka kejar-kejaran sepanjang gedung Sea World. Jika Fulan tak berhenti saat itu juga, mungkin Azura sudah pingsan akibat kelelahan.

Di dalam mobil yang diam itu, kedua nya sibuk dengan pemikiran masing-masing. Walau hanya Fulan saja yang tengah berfikir, Azura tentu tidak. Ia hanya membayangkan jika NCT ke Indonesia lagi.

Karena sibuk meng halukan Kim Doyong. Azura tak sadar bahwa laki-laki di sebelahnya sudah memberikan sebotol aqua yang ia beli tadi untuk Azura. Karena kebanyakan bengong, Fulan pun melepas sealtbet nya dan menggenggam kedua tangan Azura dan memangkukan botol aqua tersebut.

Azura refleks menoleh dan melihat bahwa jarak antara dirinya dan Fulan sangat dekat. Sungguh dekat, tak sampai 7 cm.

Keduanya saling menatap satu sama lain. Menyelami kedalam mata untuk menemukan sesuatu yang entah apa. Belum lagi suara jantung yang berdetak cepat. Suara yang saling berpacu.

Entah kenapa, lagu AKMU - I Love You serasa terputar diantara keduanya.

Jika ini adalah salah satu scene drama Korea Selatan, maka nuansa nya akan diisi emotikon-emotikon heart berwarna pink diantara keduanya.








































"Hp lo bunyi" ucap Fulan sambil kembali menatap Azura intens. Ternyata lagu AKMU- I Love You itu adalah nada dering Azura.

Saat Azura hendak meraih handphone nya dalam tas punggung berwarna dongker. Saat itu pula lah Fulan menahan tangan nya.

Azura tentu saja kaget karena ulah Fulan. Wajah gadis itu sekarang sudah merah seperti kepiting rebus. Rona malu memang menghiasi wajah Azura dan Fulan.

"Wajah lo merah" tutur Fulan dengan suara berat khas laki-laki yang membuat Azura mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Fulan.

Suara Azura benar-benar tak keluar sedikit pun.

Hingga entah kenapa, jarak yang awalnya seperti Sabang sampai Lampung, sekarang menjadi Depok dengan Tanah Abang.

Tiba-tiba saja mati lampu, kelam. Tak bisa melihat apa-apa. Hanya merasakan sensasi permen kapas yang biasa dijual oleh orang-orang.























"Ngapain bibir lo manyun?" tanya Fulan saat laki-laki itu tengah memasang sealtbet nya yang membuat alam bawah sadar Azura bangun ke realita.

Akibat menahan malu, akhirnya Azura hanya menoleh ke arah kaca dan membekap mulut nya agar tak berkata-kata.

Sedangkan Fulan berusaha untuk tidak tertawa melihat tingkah Azura. Entah kenapa, rasanya ia ingin sekali mencubit pipi gadis aneh di samping nya itu.

Kadang terlihat malu-malu tetapi juga terlihat memalukan.

"Lucu"

Sebenarnya Azura mendengar perkataan Fulan tersebut, tetapi ia memilih untuk diam dan tak menggubris sama sekali.

My Love Is My Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang