berita heboh

Mulai dari awal
                                    

Deg!

Narai yang tertegun akhirnya berkedip. Ia sadar seketika.

Narai merutuki dirinya yang ternyata tak bisa mencegat Yuda dan mengatakan sesuatu. Ia pun segera berlari menuju deretan lemari pendingin dan mengambil dua botol jus buah, lalu segera membayar ke kasir.

Dengan cemas ia menunggu angsulan dan langsung segera melesat pergi menyusul Yuda setelah mendapat kembaliannya.

"Yuda..!" panggil Narai.

Yuda menghentikan langkahnya dan langsung berhadapan dengan Narai setelah gadis itu datang menghalangi jalannya.

Yuda menatap gadis di depannya ini. Sementara Narai langsung mengalami kegugupan memikirkan cara mengatakan kalimat ajakkan untuk berbicara pada Yuda.

//

Yuda dan Narai duduk di depan mini market tempat Yuda tadi bekerja. Yuda meminum jus buah yang diberikan oleh Narai dan Narai hanya menggengam kotak jusnya dengan gugup.

Tak ada tanggapan dari Yuda setelah Narai menceritakan tentang foto Yuda yang tersebar di grup sekolah. Yuda bahkan seperti tak memikirkan hal itu.

Narai menatap diam-diam Yuda yang duduk dihadapannya di pisahakan oleh meja ini.

"Oh my god~ tampan sekaliiii~" batin Narai menahan teriakkannya

"Mereka membicarakanmu. Grup chat kelas, sekolah dan mungkin mereka akan membicarakannya besok di sekolah.." ujar Narai.

Yuda masih santai meminum jusnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Narai.

Yuda tak menjawab.

"Apa kau dalam masalah sehingga bekerja disini?" tanya Narai lagi penasaran.

Tuk!
Yuda menaruh kotak jusya membuat Narai terdiam seketika menutup mulutnya.

Yuda menatap Narai, "Kenapa kau terus mengikutiku?"

"A-apa?"

"Aku tau selama ini kau terus mengikutiku. Berangkat sekolah, pulang sekolah, kantin, dan sekarang kemari?" lanjut Yuda.

Narai bingung seketika, "A-aku tidak mengikutimu.. Rumah kita searah dengan sekolah.."

Yuda menatapnya selidik, namun justru terlihat begitu cool.

Narai menundukkan tatapannya seketika, "A-aku hanya mengkhawatirkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Narai menundukkan tatapannya seketika, "A-aku hanya mengkhawatirkanmu.."

"Narai.."

Narai mendangak, "Ha?"

Hening. Mereka saling menatap.

"Aku bisa mengurus diriku sendiri.. Lagi pula, kita bahkan tak begitu saling mengenal.." ujar Yuda lalu beranjak pergi dari sana meninggalkan kotak jus kosongnya bersama Narai yang terbengong.

Perlahan tangan Narai meraih kotak Jus itu lalu menatap sosok Yuda yang melangkah pergi.

"Dia.. Tau.. Namaku?

//

Yuri memencet remot tvnya dengan kesal. Ia menengok pintu depan lalu berdecak kesal kembali menatap tv.

"Dia belum pulang juga? Apa dia kembali menginap di rumah temannya itu?" tanya-tanya Yuri pada dirinya sendiri.

Yuri menaruh remot dengan kesal, "Aish! Ini keterlaluan. Aku bahkan belum mendapatakan kabar dari Olive seharian ini. Ditambah anak itu pergi tanpa ijin dan belum pulang juga.."

Tn. Bob menghela nafas sabar memaklumi istrinya yang suka ngomel sendiri itu.

Yuri menyambar ponselnya dan mulai mencari kontak Olive, "Biasanya dia selalu menelponku setiap hari.. Kenapa sekarang tidak?"

Ceklek!

Yuda masuk ke rumah. Akhirnya ia pulang juga.

"Heh! Jangan nyelonong aja.." tegur Yuri.

Akhirnya Yuda berhenti di depan dapur dan berbalik menghadap ibunya dengan malas.

Yuri menghampirinya dan menatap wajah lelah anaknya itu. Tapi ia tak mau luluh begitu saja. Yuri mengendus bau baju Yuda membuat Yuda menatapnya aneh.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Yuda.

Yuri menatapnya selidik, "Kau tidak merokok kan?"

Seketika Yuda memutar matanya bosan. Ia pun berbalik pergi, "Aku lelah, mau tidur.."

"Yuda, jika kau pulang tengah malam lagi aku benar-benar akan memberimu jam malam! Kau mengerti..?" ucap Yuri begitu nyaring agar anak bungsunya itu dengar.

Yuda hanya terkekeh ringan dengan ancaman ibunya yang baginya sangat lucu itu. Ancaman yang bahkan belum terlaksana sejak ia SMP. Ia sudah terbiasa dengan gertakan ibunya itu.

//

Brak!
Narai menutup pintu kamarnya dan berlari ke meja belajarnya.

Ia duduk di kursi belajarnya dan terbengong sesaat dengan tangan yang masih setia menggenggam kotak jus kosong itu.

Untuk sesaat ia masih berada diangan-angan mimpi. Ia tak percaya atas keajaiban yang terjadi padanya.

Suara Yuda saat menyebut namanya tadi kembali menggema di otaknya.

Seketika senyum Narai terpatri. Senyum bahagia tentunya.

"Dia tau namaku.."

Seketika ia memekik kesenangan dan menutupi wajahnya karena malu.

Narai menaruh kotak jus kosong itu di pojok mejanya, menatanya agar mendapat posisi yang bagus untuk di pandanginya setiap malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Narai menaruh kotak jus kosong itu di pojok mejanya, menatanya agar mendapat posisi yang bagus untuk di pandanginya setiap malam.

Bersambung

Omaygaatttt gue baperr😆
Btw ada penerusnya Olive di SMA Garuda yaa..

Kiss & Hug Me!! Season 1 & 2 "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang