"Kim Jungkook! Apa begini sikapmu sekarang? Hyung tidak pernah mengajarimu untuk jahat pada orang lain Kook.." ucap Yoongi.
"Iya..lalu apa? Hyung sekarang membela dia dari pada adik hyung sendiri?! hyung tidak lihat betapa menderitanya TaeTae hyung karena kehilangan kau selama 2 tahun hyung?! Kau..argh! sudahlah! Sialan!!" Jungkook keluar dengan membanting pintu kamar rawat Taehyung.
"Dia pasti marah sekali.." ucap eomma Jung yang masih mengusap dadanya akibat terkejut, Eomma Kim dan eomma Park juga tampak terkejut dan kawatir akan Jungkook.
"Biar Jin yang menyusulnya..aku takut dia menghancurkan sesuatu jika di tinggal sendirian.." ucap Jin dan segera pergi menyusul Jungkook.
"Jihoon-ah..kemari.." Yoongi menepuk tempat kosong disampingnya. Jihoon menurut dan duduk disamping Yoongi.
"Lihat hyung..." Ucap Yoongi dan menggenggam tangan Jihoon lembut.
"Suga hyung..a..ah ani..Yoongi..hyung..?" ucap Jihoon ragu.
"Tidak apa jika kau lebih nyaman dengan nama Suga.." ucap Yoongi dan tersenyum tipis.
"Ta..tapi adik hyung yang galak itu akan marah dan memukulku lagi..rasanya sakit sekali hyung..sepertinya dia benar-benar ingin mengirimku ke akhirat..." ucap Jihoon dan menunduk.
"Mwo? Hahaha..kau ini ada-ada saja..Jungkook aslinya tidak sekejam yang kau lihat hari ini..dia anak yang manis dan baik..sifatnya hanya akan tempramental jika ada orang yang mengganggu orang-orang yang dia sayangi terutama Taehyung.." ucap Yoongi.
"Taehyung..?"
"Iya..Taehyung..dia seumuran denganmu..yang disana.." ucap Yoongi dan menunjuk Taehyung yang masih belum kunjung membuka matanya. Ada Jimin yang setia duduk menemani di samping sang sahabat.
"Ah..pantas saja..maaf hyung..aku bukannya bermaksud memisahkanmu dengan keluargamu..tapi aku menyayangi hyung..aku senang hyung menjadi hyungku..aku tidak ingin pisah dengan hyung...tapi sepertinya sekarang kita harus berpisah hyung.." ucap Jihoon dan tersenyum sedih.
"Kenapa harus berpisah? Kau masih bisa datang kekorea dan menelfon hyung bukan? Hyung akan berikan nomor hyung.." ucap Yoongi.
"Ani..bukan begitu hyung..aku tidak ingin hyung dan Jungkook bertengkar lagi..dia sepertinya marah besar dan membenciku hyung..salahku juga tadi terbawa emosi dan egois sehingga membuatnya marah.." ucap Jihoon dan menunduk.
"Jangan terburu Jihoon-ah..kami bisa menetap beberapa waktu agar kau dan Jungkook bisa berbaikan dan melakukan pendekatan..Kau bisa coba mendekatkan dirimu dengan Taehyung juga nantinya..dia lebih lembut dari pada Jungkook..kau pasti cocok.." ucap Yoongi dan tersenyum hangat.
"Go..gomawo hyung..akan Jihoon coba.." ucap Jihoon dan memeluk Yoongi. Yoongi sendiri memeluk Jihoon dan mengusap punggung adiknya itu lembut. Ia menganggap Jihoon sudah seperti adiknya sendiri juga saat ini.
Brak!
"Ya Tuhan! Jungkook-ah! Pelan-pelan! Apa kau mau menjebolkan pintu rumah sakit?!" ucap Namjoon yang terkejut.
"Siapa yang suruh Jin hyung menyusulku?! Orangtua satu itu malah memberiku ceramah!!" ucap Jungkook sebal dan menggusur Jimin yang duduk disamping Taehyung.
"Yya! Siapa yang kau kata orangtua hah?!" Jin masuk sambil mengomel.
"Tidak ada hari tenang sepertinya.." ucap appa Park dan di angguki yang lainnya.
"Kau akan terbiasa nantinya.." ucap Yoongi pelan pada Jihoon, Jihoon hanya mengangguk kecil dan tersenyum tipis.
"Appa! Apa Jackson hyung tidak bisa memproses lebih cepat?" Jungkook bertanya dengan wajah kesalnya saat melihat interaksi Yoongi dan Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
형! (Hyeong!) - TaeKookGi [END]
FanfictionKisah kehidupan Kim bersaudara yang hidup tanpa kedua orangtuanya dan Yoongi sebagai yang tertua menjaga kedua adiknya tersayang.
Part 12
Mulai dari awal