‹31› Τριάντα ένα

Mulai dari awal
                                    

Tampilannya masih acak-acakan ketika dihadapanya kini ada orang yang sudah membuat dirinya berpikir keras selama beberapa bulan terakhir.

“Ten, Bibi.” sapa orang itu.

“Johnny? Apa yang kau lakukan?” tanya Ten.

Ya, orang itu adalah Seo Johnny. Tapi kini, ia datang dengan kedua orang tuanya.

“Ayo Ten, duduk. Di sana--di sebelah Johnny.” ujar Jaejoong heboh.

Ten hanya mengernyit namun tetap menuruti perkataan bibinya itu.

“Silakan diminum.” ujar Yunho ketika seorang maid datang dan menaruh beberapa gelas berisi milktea.

“Saya rasa, untuk tujuan baik ini kita tak perlu berbasa-basi.” ujar tuan Seo dengan senyuman diwajah paruh bayanya.

Ten mengernyit.

“Biar anak saya sendiri yang mengucapkan kabar baik ini, Johnny, ayo.” suruh tuan Seo pada Johnny.

“Eheem. Saya langsung saja. Karena saya sekarang juga sudah lulus dari masa SHS, dan saya juga akan melanjutkan kuliah lalu setelahnya menggantikan ayah saya memegang perusahaan, saya ingin melamar Ten sebagai tunangan saya, setelah nanti saya lulus kuliah... Saya akan langsung menikahinya.” ujar Johnny yakin.

Ten membelalakkan mata.

“Ap--apa?” ia berujar tergagap.

“Ayo, Ten. Terima saja.” Jaejoong mendesak Ten agar menerima.

Pipi Ten memanas entah kenapa.

“Aku--Aku.. Ehmm...” sungguh kali ini Ten ingin menceburkan dirinya ke palung mariana.

Bagaimana mungkin dirinya sedang dilamar tapi lihatlah pakaiannya? Berantakan. Bahkan ia pun belum mandi.

Mau ditaruh mana wajahnya?

“Sepertinya kalian butuh bicara?” nyonya Seo berujar lembut.

“Ben--benar bibi. Saya terlalu terkejut untuk hal ini.” jawab Ten jujur, toh itu memang kenyataan.

Akhirnya Johnny dan Ten pun beranjak meninggalkan para orang tua dan pergi ke taman samping rumah.

“Aku bisa menunggu Ten, jika memang kau tidak siap.” ujar Johnny tiba-tiba.

Ten tersentak, dan tanpa berbalik ia pun berbicara keluar dari topik.

“Mengapa dulu kau berbohong?” tanya Ten.

Johnny mengernyit.

“Kapan?” gumamnya, tapi masih bisa didengar oleh Ten.

“Bukankah kau memiliki adik?” sarkas Ten.

Johnny membeku ditempat.

“lihat! Kau menipuku! Kenapa kau berbohong waktu itu?” tanya Ten lagi, kali ini lebih mendesak.

“Aku--aku..” Johnny ingin menjawab tapi ia tak tahu apa yang harus dikatakan.

Akhirnya Ten dan Johnny sama-sama terdiam. Hingga Johnny pun memberanikan diri menjelaskan.

Born To You •Jaeyong• [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang