Hanya satu tujuannya kini,ia harus mendapatkan Fani. Sudah hampir satu tahun ini Fani menghilang dan ia tak akan membiarkan Fani pergi untuk yang kesekian kalinya.
Namun suara handphone nya kini terdengar. Reyhan langsung menoleh dan mengambil HP nya dan mengangkat siapa yang meneleponnya.
"Reyhan,Fani ada di rumah sakit Rara's Hospital. Lo ke sana sekarang, kita dapat pesan dari Lena kalau Fani masuk rumah sakit."ucap Fero dari seberang sana.
"Gue ke sana sekarang."
"Kita tunggu. Semuanya ada di sini."ucap Fero yang langsung mematikan sambungan teleponnya.
***
Kini Reyhan sudah sampai di rumah sakit, ia langsung pergi ke ruang rawat Fani setelah menanyakan ruangan milik Fani.
Ia berlari dengan kencang dan tak memperdulikan orang-orang yang hampir tertabrak karena dirinya. Sampai kini,ia melihat kedua orang tuanya dan teman-temannya yang sedang berada di ruangan operasi.
"Ma,"celetuk Reyhan saat melihat Laras menangis di dekapan Adit. Reva,Aira dan Lena pun sama.
Grace dan Kimberly yang menangis di dekapan seorang pemuda dan Nadin dan Raisa yang menatap dengan wajah sedih.
"Ada apa ini Ma?"tanya Reyhan.
Tidak,ini mimpikan?
Fani-nya baik-baik aja kan?
Itu yang sekarang berada dibenak Reyhan.
Hingga
Bugh!!!!
Sebuah bogeman melayang tepat di sudut bibir Reyhan yang membuatnya berdarah.
Bughh!!
Dan sekali lagi,Reyhan mendapatkan pukulan.
"Satya!!! Udah!"pekik Riko yang mencoba menarik Satya bersama Briyan.
"Udah Sat. Lo ngapain pukulin Reyhan?"ujar Briyan.
Sementara Reyhan hanya diam,ia juga tak tahu kesalahannya. Mungkin ada alasan kenapa Satya memukulnya.
"Puas Lo hancurin Fani?"tanya Satya dengan nada sengit.
"PUAS LO BUAT FANI KEMBALI MENDERITA!!! HA? JAWAB GUE!! JANGAN JADI PENGECUT LO REYHAN!!"teriak Satya emosi yang membuat Riko dan Briyan bersusah payah untuk menenangkan Satya.
"Satya! Jangan ribut! Ini rumah sakit!"peringat Fero namun Satya tetaplah Satya,ia masih ingin meluapkan emosinya.
"Gara-gara Lo! Fani ngedonorin ginjalnya ke Lo! Tapi apa balesan Lo! Lo cuma bisa nyakitin Fani aja."ujar Satya.
Deg!!!
Semua orang terkejut kecuali Lena dan Briyan.
"Apa? Fani ngedonorin ginjalnya?"tanya Adit tak percaya.
"Iya. Kenapa Om? Kaget? Saat setelah pengusiran yang anak Om dan Tante lakukan. Dan Reyhan kecelakaan dan mengharuskan untuk donor ginjal,Fani memberikan satu ginjalnya untuk anak Om yang brengsek itu!"ucap Satya emosi.
"ENGGAK! Fani,Fani. Enggak! Minggir! GUE MAU MASUK!"ucap Reyhan tak percaya ia langsung tak bisa mengendalikan emosinya.
"Reyhan! Udah,Lo tenang!!! Fani pasti baik-baik aja."ujar Fero.
"Enggak Fer. Gue mau masuk,gue mau lihat keadaan Fani."bantah Reyhan.
Namun tiba-tiba seorang dokter langsung keluar dari ruang operasi.
"Dengan keluarga Pasien atas nama Fani,"ujar Dokter tersebut.
"Saya dok,kakaknya."ucap Satya cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship ( Squel Reyfan )
Teen FictionKelanjutan cerita Reyfan. Menjadi orang tua tunggal harus Fani alami. Pernikahannya yang kandas karena sebuah kesalahpahaman dan ketidak percayaan membuat Fani dan Reyhan berpisah. Hidupnya kembali terpuruk saat mengetahui dirinya harus membesarkan...
30. Saatnya Pergi
Mulai dari awal