[ ✓ ] 𝑎𝑛𝑜𝑡ℎ𝑒𝑟 𝑏𝑟𝑖𝑑𝑒 | 𝙟𝙟𝙠

chap ; 10

" Jihyo... "

" Nae , dia dera saya .
Puas hati awak .
Dahlah saya nak turun dekat sini "
Jihyo mahu buka pintu . Tapi Taehyung pantas memegang lengan Jihyo membuatkan Jihyo mengaduh sakit dilengannya . Taehyung cepat-cepat melepaskan pegangannya .

" Jihyo , kenapa bertahan jika ini yang awak dapat ? kenapa seksa diri Jihyo ? " tanya Taehyung . Dia sudah menjangka , tapi tetap terkejut . Sanggup Irene perlakukan Jihyo hingga sebegini .

" Taehyung , saya terpaksa .
Saya tak nak anak saya membesar tanpa seorang appa macam budak-budak lain .
Saya tak nak dia rasa keperitan macam apa yang saya rasa " balas Jihyo .
Dia tidak mahu Gun Ho turut dirundung duka sepertinya . Tidak sanggup melihat pancaran dikesedihan diwajah Gun Ho .

" Kalau Gun Ho tahu beginilah keadaan eomma nya , dia pun pasti tak mahu awak bertahan Jihyo . Macam mana seorang eomma tidak mahu melihat anaknya sedih , begitulah juga seorang anak . Jihyo jangan seksa hati sendiri "

" Awak tak berada ditempat saya .
Awak tak akan faham "

" Apa yang saya tak faham ?
atau salah satu penyebab awak bertahan sebab awak masih cintakan Jungkook ?
Mengaku jelah Jihyo awak masih sayang dia selepas apa yang dia buat pada awak " Taehyung merasakan rasa cinta Jihyo terhadap Jungkook masih ada .

" Kalau ya kenapa ? "

Setitis demi setitis airmata mengalir dipipi Jihyo . Terus dia buka pintu dan keluar .
Taehyung turut keluar .

" Jihyo "

" Awak nak cakap apa lagi ?
Awak tak faham apa yang saya rasa ?
Awak ingat senang macam tu je perasaan sayang ni nak hilang lepas macam-macam benda saya lalui bersama dia ? " laju airmata Jihyo mengalir bersama soalan yang bertubi-tubi . " Susah .
Memang saya sakit hati sangat dengan apa yang dia buat dekat saya . Tapi rasa cinta ini masih belum padam sepenuhnya . Awak nak cakap saya bodoh ke apa awak cakaplah . Saya tahu saya bodoh sebab bertahan "

" Jihyo--- jangan sebab cinta awak seksa hati sendiri . Awak berhak untuk bahagia Jihyo "

Keduanya saling mengadap .
Taehyung memegang tangan Jihyo .
" Jihyo , saranghae .
Saya janji akan jaga awak .
Please , jangan seksa diri sendiri " luah Taehyung akan isi hatinya .

Jihyo menarik perlahan tangannya dari pegangan Taehyung .
" Taehyung , jangan saya .
Awak berhak dapat yang lebih baik lagi "
Jihyo mengambil plastik barang dapurnya . Kebetulan teksi melalui jalan itu .

+++

TOK ! TOK !

Bunyi ketukan pintu mengamit Irene yang sedang menonto televisyen melangkah ke pintu . Tatkala pintu dibuka , raut wajahnya berubah terkejut . Tapi pantas dikawal riak wajahnya itu . Puan Jeon dan Minghao datang menziarah .

" Eh , eomma , oppa .
Masuklah " Irene mempersilakan keduanya masuk . Keduanya masuk kedalam .
Sedikit pelik dengan raut wajah Irene yang tampak terkejut dengan kedatangan mereka bertiga .

" Erm--- eomma dengan oppa buat apa dekat sini ? " tanya Irene apabila keduanya sudah duduk diatas sofa . " Saja datang menziarah .
Mana Jihyo ? " balas Puan Jeon .

" Tidur lagi ke ? "
Tanya Minghao pula .
Rindu dengan kerana sudah lama tidak berjumpa . Dia sibuk dengan syarikat .

" Err--- Jihyo keluar beli barang dapur "
Jawab Irene sedikit gugup .

" Mwo ?
Kenapa pula dia yang pergi beli ?
Jihyo dalam pantang lagi " nada suara Puan Jeon kedengaran begitu serius . Dalam diam Irene ketakutan tapi cuba dikawal rasanya itu . " Nae , kenapa pula Jihyo yang kena pergi beli ? " soal Minghao .

" Di--- dia yang nak pergi , eomma , oppa .
Saya dah halang dah dia kata jangan pergi .
Biar saya yang pergi .
Tapi dia tetap nak pergi juga .
Katanya dah lama tak keluar beli barang dapur " ujar Irene gugup .

" Aish--- Jihyo ni pantang-pantang pun nak keluar " bebel Puan Jeon .

" Itulah , Irene dah kata dah jangan jangan .
Dia nak pergi juga .
Kadang-kadang dia bertegas nak kemas rumah , Irene je tak bagi sebab Irene okay je kalau buat semua kerja rumah .
Lagipun , apa salahnya tolong menolong " sambung Irene lagi .

KLEK !

Ketiga mereka toleh kearah pintu .
Masuk kedalam Jihyo terkejut melihat keduanya . Terus terukir senyuman dibibir .

" Eomma , oppa .
Kenapa tak cakap nak datang ? "
Jihyo terus menapak ke ruangtamu .

" Jihyo kenapa keluar ?
Biar Irene jelah beli barang dapur .
Jihyo tu masih berpantang " Minghao pandang Jihyo tak puas hati . Risau dengan adik ipar kesayangannya itu . Irene membuat isyarat mata kepada Jihyo supaya tidak menceritakan perkara yang sebenar .

" Erm..Jihyo yang nak pergi sebab dah lama tak keluar .
Bosan " kata-kata Jihyo melegakan Irene . Mujur sahaja tidak menceritakan hal sebenar . " Lepas ni tak payahlah .
Tunggu habis pantang dulu baru keluar .
Nanti call je Minghao suruh belikan barang dapur " ujar Puan Jeon memesan tegas .

Jihyo angguk akur .

Apabila memastikan Puan Jeon dan Minghao sedang ralit berbual , Irene masuk kedapur . Jihyo ketika itu sedang minum air di dapur . Irene berdiri di depan Jihyo .

" Jihyo--- kau jangan berani-berani bagitahu hal sebenar dekat diorang .
Kalau kau bagitahu nahas lah aku kerjakan anak kau tu . Aku tak main-main .
Tak payah nak gatal jadi kaki mengadu .
Aku tak suka " ujar Irene ugut Jihyo .

" Nae "
Jihyo menurut sahaja .

" Dan satu lagi , aku tak nak kau call Jungkook sepanjang dia dekat sana .
Kau jangan ganggu dia .
Biar aku je yang call dia , kau tak payah .
Bagi tumpuan dekat anak kau tu je .
Tak payah kacau Jungkook .
Banyak lagi hal penting dia nak buat daripada melayan kau " herdik Irene dan keluar dari dapur .

Jihyo diam sahaja .
Sedaya upaya menahan airmata daripada jatuh lagi .

...

BERSAMBUNG .