"Entahlah, perasaanku sedikit resah saja. Bisakah kau menghubunginya untuk bertanya dimana posisinya?"
Ushijima menunjukkan sesuatu di layar ponselnya. "Tidak perlu khawatir. Ia ada di pusat kota, kok. Aku sudah memberi GPS di mobil."
"Kau ini stalker, ya? Berarti selama ini aku pakai mobil yang ada GPSnya? Pantas kau tak pernah bertanya aku kemana saja."
Ushijima terkekeh. "Bukan begitu, sayang. Saat mobil ini ada kendala seperti kerusakan pada komponen tertentu atau kecelakaan, akan ada notifikasi khusus masuk di ponselku."
"Lalu?"
"Secara otomatis aku tahu bagaimana keadaanmu nanti. Aku membeli mobil ini juga bukan karena harga atau modelnya, tapi aku berpikir untuk keamanan dan kenyamanan kita sebagai penggunanya."
Sudah 20 tahun usia pernikahan keduanya tapi masih saja [Name] tidak mengerti kenapa Ushijima begitu memanjakannya begini. Belum lagi terkadang sifat manja dan usil Ushijima pada [Name] saat diperaduan itu tidak berubah sejak dulu.
Kata siapa Ushijima tidak pernah marah?
Pernah, dan bisa dikatakan sering. Seperti halnya saat berkelahi dan berdebat masalah voli dengan Hayato, memarahi Taka karena nilai rapornya jelek, marah dengan [Name] karena berbeda pendapat.
Yuki?
Oh no no no! Ushijima tergolong lembut pada anak gadisnya, ia hanya sedikit menaikkan suara dan tegas. Tapi tak pernah berkata ataupun bertindak kasar.
[Name] melihat kearah langit yang masih cerah itu. "Kapan si kembar pulang? Sudah setinggi apa mereka sekarang?"
.
.
.Seorang remaja laki-laki nampak menarik kopernya dengan 2 tas yang ia bawa dipunggungnya.
Disisi lain, nampak pula seorang gadis yang juga menarik satu koper besar berwarna pink menatap laki-laki dihadapannya. Keduanya saling melemparkan tatapan sengit.
"Berapa nilai bahasa inggrismu?" Tanya laki-laki itu. "Aku A-"
"A+" jawab si perempuan. "Selama 4 semester berturut-turut."
"Tapi aku punya 11 medali sejak SMP!"
"Aku 12 medali dari SMP!"
Laki-laki itu merendahkan tubuhnya dan menepuk keras kepala perempuan itu.
"Aku masih tinggi darimu, Yuki!! Aku 189cm sekarang dan kau hanya 168cm. Cebol sekali!"
Ushijima Yuki merasa hatinya kena serangan triggered saat membahas mengenai tinggi badan.
Yuki menyeringai pada saudara kembarnya, Ushijima Takayuki. "Setidaknya aku sudah jadian dengan Mitsuki. Tidak sepertimu, jomblo."
Keduanya saling mengejek setelah itu bahkan Yuki dengan kuat menarik kerah Taka yang notabenenya masih lebih tinggi darinya.
"Hei kalian berdua!? Sudah lama tidak berte–" Hayato menghentikan kalimatnya.
*Slap!
"Bisa tidak kalian tenang saja sekali seumur hidup? Tidak saat bertemu, ditelepon selalu saja seperti ini!!" Ujar Hayato sembari menyentil kepala kedua adik kembarnya ini.
Yuki terdiam dan Taka mengusap-usap keoalanya yang sakit karena pukulan Hayato.
"Ne, Oniichan! Bisakah kau berhenti memukul kepala kami? Sakit, tahu!" Keluh Taka.
Yuki mengangguk. "Berhentilah untuk sehari saja dalam seumur hidup."
Ketiga anak bermarga Ushijima itu saling menatap lalu tertawa bersama. Hayato yang meneteskan air.matanya itu menarik kedua adiknya dalam pelukannya sekaligus, melepaskan rasa rindu yang ia tahan selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
RandomKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family
✿S3-The Ushijima Twins✿
Mulai dari awal