[B1]Sweet Rustic Love : Four Brother's Wife

196-200

Liu Duo membalikkan tubuhnya, berbaring tengkurap, dan memandang punggungnya. Jantungnya berdetak cepat. Dia berpikir bahwa dia akan memberinya ciuman Prancis. Lagipula, pria ini selalu senang memanfaatkannya! Dia tidak akan pernah berpikir bahwa dia hanya akan mencium dahinya. Kenapa dia merasa sedikit kecewa?

Dia mengerutkan bibirnya dan bergumam, “Bajingan jahat ini! Selalu menggodaku! "

Ye Ling baru saja selesai mandi dan kembali ke kamar tidur. Ketika dia masuk, dia melihat Liu Duo berbaring di tempat tidur dengan perutnya dan menatapnya.

"Duo Er, kenapa kamu belum tidur?" Ye Ling menutup pintu kamar dan berjalan.

Dia menatap Ye Ling, yang baru saja selesai mandi, dan melihat bahwa masih ada beberapa tetesan air di wajah dan lehernya. Liu Duo tertawa, "Aku menunggumu, Ling."

Dia merasa bahwa Ye Ling menjadi semakin rumit. Dia benar-benar menyukai penampilan cendekiawan yang lembut dan berwajah pucat.

"Oh." Ye Ling dengan malu-malu meniup lampu minyak. Dia melepas pakaiannya, naik ke tempat tidur, dan menutupi dirinya dengan selimutnya sendiri.

Dia selalu dengan polos menggunakan selimutnya sendiri. Dia tidak pernah melakukan apa yang Ye Liu dan Ye Mo lakukan – tanpa malu-malu meringkuk di bawah selimut Liu Duo. Ye Yang juga tidak pernah melakukan itu. Sebaliknya, Liu Duo adalah orang yang akan menyelimuti selimutnya ketika mereka tidur di ranjang yang sama.

Bab 197: Unik
Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Dengan lampu meledak, dan cahaya bulan menyinari jendela, ruangan itu tetap dalam kegelapan, sehingga tidak ada yang bisa dilihat dengan jelas.

Liu Duo melihat sosok Ye Ling yang kabur mencari-cari selimut dan kemudian tetap di tempat tidur, tidak tahu. Bibirnya menoleh ke atas, dan dia meremas di bawah selimut, memeluk tubuh kurusnya.

Dia tidak sekuat Ye Yang, juga tidak sekuat Ye Liu dan Ye Mo, tapi dia tetap seorang pria, jadi dia cukup solid.

Ye Ling merasa tersetrum oleh kedekatan saat tubuhnya bergetar sedikit. Darah mengalir ke kepala dan telinganya, dan jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Untunglah ia minum obat setelah makan malam. Kalau tidak, dia akan menderita serangan lain.

Itu datang terlalu tiba-tiba. Dia hampir tidak siap. Ketika mereka berciuman di siang hari, dia sepenuhnya tahu.

Malam ini adalah pertama kalinya dia dipeluk di tempat tidur seperti ini, dan oleh istrinya tidak kurang! Dia bisa merasakan kehangatan tubuhnya melalui pakaian dalam tipis yang dikenakannya.

Dia bergetar sekali, dan dia terkekeh, “Ling, kenapa kamu gemetaran? Saya bukan listrik. "

"Listrik? Apa itu?" Dia membalas. Dia mendengarnya tertawa dan berhasil tenang, tetapi jantungnya masih berdetak cepat. Liu mengatakan kepadanya bahwa dia harus beradaptasi dan tidak terlalu emosional.

Liu Duo tertawa lagi. Listrik tidak ada di sini, jadi wajar jika dia tidak tahu tentang itu. "Oh, tidak ada apa-apa. Tidurlah, Ling. "

"Oh," jawabnya kosong.

Bagaimana dia bisa tidur dengan dia memeluknya seperti ini? Jantungnya berdetak tanpa henti, dan pipinya yang memerah bertambah dan tidak berkurang.