Lia mengangguk.
"Siapa??"
"Lo pasti kenal dia."
"Siapa ih—jangan-jangan si Dodo lagi! Iya, 'kan!?"
"Iiih!! Ogah dilamar si kampret itu!"
"Terus dilamar siapa??"
"Lo kenal deh."
"Ya siapa?? Tukang sayur yang setiap hari keliling di depan rumah juga gue kenal kali."
Lia mendekatkan dirinya dengan Heya sampai wajah mereka berjarak sekitar dua puluh senti. Sepertinya ini akan melebihi rahasia negara.
"Kak Reanu ngelamar gue."
"OH SH—sorry! Tapi, lo—ah beneran!??"
Setelah anggukan wajah Lia itu, Heya rasanya dibuat syok berat. Pasalnya orang yang tak pernah ia duga rupanya akan melamar temannya ini. Benar-benar tak pernah ia pikirkan.
"Kok bisa?? Kalian pacaran sebelumnya?" tanya Heya yang masih penasaran.
"Nggak, tapi kita sempat ngobrol gitu—ya lumayan deket—"
"Pacar lo gimana!?"
"Ketikung dia."
Heya terdiam cepat. Masih tak menyangkan dengan yang barusan terdengar tadi. Sekali lagi ia melirik temannya itu.
"Yang setia bakalan kalah dengan yang memberi kepastian," cicit Lia.
"Waktu dia ngelamar lo, lo seneng?"
"Ya... gitu.. gue butuh waktu juga, tapi akhirnya gue nerima dia juga."
"Li—tapi pacar lo...!?"
"Kita sempat lost contact seminggu sebelum Kak Reanu ngelamar."
"Bukannya gue gimana-gimana, tapi mungkin aja nggak sih, kali aja dia masih nungguin lo?"
"Kita udah ngobrol dan kita juga mutusin buat lepas."
Heya terdiam dan jika sudah seperti ini tak ada yang bisa dipaksakan lagi dan membiarkan semuanya terjadi, "Oke, jadi kapan kalian lamaran?" tanyanya.
"Seminggu yang lalu dan dua minggu lagi kita nikahan," jelas Lia.
Hubungan Lia dengan laki-laki terlalu aneh untuk Heya yang kaku dengan kata 'pacaran'. Lia bisa saja mendekati banyak laki-laki selama mereka kuliah dulu. Dari yang PDKT tapi nggak jadi apa-apa, terus pacaran tapi cuman seminggu, dan yang terbaru ini, dia dilamar dari orang yang tak pernah diduga-duga sebelumnya.
"Dengar, Kak Reanu itu sebelumnya kakel gue waktu SMA dan dia senior gue di ekskul PMR. Gue juga di PMR dan dapet dia sebagai kakak asuh gue juga dulu. Jadi.... lo tahu sendiri, 'kan.." Lia menyuruhnya untuk menebak bagian akhir itu.
Heya tahu, ini adalah hubungan cinta yang tak pernah diduga-duga. Tapi ketika dia mengetahui dua orang ini telah terlibat satu hubungan serius, ia jadi teringat dengan satu orang lainnya.
Bagaimana dengan dia?
□□□□□
2 minggu sebelumnya.
Ada satu garasi yang tak terpakai di rumah kecil milik Agustian Jinandra Kadin, garasi yang sebelumnya tak berguna hanya untuk menampung satu motornya saja dan sisanya—semua itu kosong. Akhirnya ia alihkan menjadi sebuah tempat yang lebih berguna lagi untuk masa depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
me after you [TERBIT]
Romance[TERBIT DI LAVELLE PUBLISHER] ACT 2 - CHEMISTRY OF LOVE ❝Karena kita belum sepenuhnya berakhir.❞ Masih tentang Mark Agraha Lych dan Radhea Akira Putri. Tentang mereka yang bersatu melewati perbedaan dan tentang mereka juga yang baru saja memulai ki...
39. Lia Dilamar
Mulai dari awal