178 - Menangis Bersama?

Mulai dari awal
                                    

“Apa?”  Dami terkejut dengan pernyataan yang kedua. Jika yang pertama, ia langsung percaya mengingat dirinya juga diincar oleh seorang pria yang memiliki sayap, namun untuk pernyataan yang kedua, ia agak meragukan hal itu.

“Bagaimana mungkin dia berpihak pada kalian? Dari cerita itu, kupikir pria ini memiliki tujuan tertentu saat berusaha mendekati kalian. Apa tidak ada yang berpikir ke sana? Pria itu bisa saja menyimpan rencana khusus untuk mencelakai kalian.”

“Jadi, pria yang sering telanjang itu juga jahat?” tanya JiU, meski ia memiliki daya tanggap lambat, tapi ia mengerti perkataan Dami. Setelah mengajukan pertanyaan, ia menyeka air matanya lalu membuang ingus ke sembarang arah, sifat kekanak-kanakan malah kembali, ia membiarkan sisa ingusnya begitu saja di atas bibirnya.

“Astaga, kakak, sini biar kubantu.” Gahyeon mengabaikan pertanyaan JiU, ia buru-buru bergerak membantu jIU membersihkan sisa ingusnya.

“Jangan kuat-kuat, hidungku sakit.”

“Aku lebih suka gayanya yang tadi, meski cengeng, tapi jauh lebih elegan daripada yang ini.” Dami memandang datar dengan perubahan JiU yang tiba-tiba.

“Entah dia jahat atau tidak, yang jelas dia sudah tidak ada di sini.” Gahyeon baru menjawab pertanyaan tadi setelah ia mengurus hidung JiU.

“Kemungkinan dia akan kembali ya kan?” tanya JiU dengan suara tertahan karena Gahyeon sedang membantu membersihkan hidungnya.

“Mungkin saja.”

“Itu agak aneh, kupikir wanita yang membawa pedang itu tidak sebodoh mereka. Seharusnya dia paham dengan rencana terselubung itu.” Dami kembali memikirkan mengapa Yoohyeon membiarkan Yeosang. “Apa pun itu, itu semua bukan urusanku.” Ia memutuskan untuk tidak ambil pusing dengan itu.

Dami kemudian melihat Gahyeon dan JiU yang sedang sibuk, ia meregangkan badan dengan mengangkat dua tangan ke atas. Ia agak pegal setelah duduk beberapa lama, sepertinya mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk berbincang.

“Yah, meski aku tidak mendapatkan jawaban yang lengkap, tapi terima kasih sudah menjawab pertanyaan-pertanyaanku.” Dami beranjak berdiri, sepertinya ua sudah merasa cukup dengan apa-apa saja yang Gahyeon informasikan padanya.

“Kamu mau pergi?” Gahyeon menoleh ke arah Dami. Gahyeon ternyata tidak menggunakan media apa-apa untuk membersihkan bibir atas JiU, ia menggunakan jari-jarinya sendiri.

“Aku pegal. Aku akan tinggal sampai badai reda,” ucap Dami sambil meregangkan badannya, tulang-tulang punggungnya berderak seketika saat ia melakukan itu.

“Wah, tulangnya remuk.” Gahyeon terperanjat agak kaget saat mendengar ada suara berserak saat Dami menggerakkan persendian tulang punggungnya.

“Adik, itu bukan suara tulang remuk.” JiU tersenyum polos, ia menggeleng menyanggah ucapan Gahyeon. JiU yang paham mengenai tubuh manusia tentu tahu apa yang terjadi, ia bersemangat ingin menjelaskan itu pada Gahyeon, tapi Gahyeon yang tahu langsung menolak mendengarnya.

“Baiklah, aku paham, tidak perlu dijelaskan.”

“Aww, hidung aku sakit.” JiU meringis sambil memukul-mukul tangan Gahyeon secara pelan.

“Maaf, maaf, aku tidak sengaja.” Gahyeon tampak senang dengan JiU yang kesakitan akibat perbuatannya. “Omong-omong, kakak, kenapa ingusmu banyak?” tanya Gahyeon dengan heran, JiU mencolek ingusnya sendiri saat itu lalu tersenyum.

“Ini salah satu metabolismeku.”

“Metabolisme apa? Jangan menipuku!” Gahyeon menyergah karena merasa dibodohi.

“Ahahaha, aw, pelan-pelan.”

“Maaf, tidak sengaja.”

“Ini encer sekali.”

“Ingusku jadi encer ya.”

“Berhentilah bermain-main dengan ingus! Itu menjijikkan!” Dami agak meninggikan suaranya saat ia membentak JiU dan Gahyeon.

***

Gapapa, silakan kalian bayangin JiU ama Gahyeon mainin ingus 😅😅😅😋😋. Part mereka tunda dulu ya, kita pindah ke tempat lain.

 Part mereka tunda dulu ya, kita pindah ke tempat lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maret tanggal 20. Aku udah garap bab 199. Jumlah katanya sampai hampir 3 k. 😋
Sekalian ngespoiler buat kalian aja, biar greget menantikan cerita ini update tiap hari.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang