Well, sepertinya penerus kekaisaran ini memiliki terlalu banyak kepercayaan diri sehingga cenderung narsis?

Rasanya seperti dirinya yang tua disini, remaja didepannya ini terlalu ngotot dan tidak mau kalah. memelototi putra mahkota , ia pun tak ingin kalah!

" Tidak tuh!"

Bibir pria muda itu seketika membeku, ia merasa speechless .

Raviella menyeringai, lalu kembali melanjutkan " tidak ada plia yang lebih tampan di dunia ini selain papa viell!"

Ah rasanya ia terlalu berani ...

Menghela napas ketika saudara laki-lakinya itu tengah cekikikan melihat sahabatnya dimarahi oleh adik kandungnya sendiri. Rasanya seperti ada kepuasan tersendiri di dalam hatinya.

' rasakan itu bajingan tengik! '
Tubuh Rikeill terguncang karena tawa yang meledak.

Setelah merasa tidak ada perlawanan dari pangeran Arius, gadis itu menyemburkan sisa-sisa kejengkelan nya kepada Kaka  laki-lakinya.

" Kak kiell juga!.."

What? Ia pun te–terbawa?

" Papa bilang kak kiell itu plia yang pintal dan tepat waktu! Papa celalu membanggakan kak dengan mengatakan kak kiell adalah plia perfeksionis! Lalu kenapa kak kiell membuang-buang waktu dengan kegiatan tidak belguna sepelti ini?"

" Membuang waktu catu detik mu cama dengan kau membuat 1000 koin emac! lalu kak kiell kau malah membuang waktu 2 jam mu hanya untuk mengikuti ku yang tidak melakukan apapun ini? Coba hitung belapa kelugian yang Kaka dapat? "

" Papa bilang membuang-buang uang untuk cecuatu yang tidak belguna itu tidak baik! Jadi kak kiell cehalusnya bekelja Cana! Kelja cama dengan menghacilkan uang! Viell cuka uang"

" Uang yang banyak!" Tangan Raviella membuka lebar seolah menggambarkan sebanyak apa uang yang ia inginkan.

Waaw hebat , di benak Rikeill hanya kata itu yang timbul. Dalam sekali napas gadis ini mampu berbicara sepanjang itu. Ia juga tampak seperti gadis kecil yang pandai , lalu–

Ia juga sangat imut sekali jika berbicara panjang lebar seperti itu. Pipinya yang menggembung sangat menggemaskan, matanya yang melotot tidak ada seram-seramnya sama sekali!

Wahh adiknya ini luar biasa!

Tidakkah ia harus mengabadikan nya?

" Papa papa dan papa?" Celetuk Arius, ia tampaknya sedang mencibir adik perempuannya ini.

'bajingan ini!"

Tapi ada benarnya juga, Raviella selalu menyebut ayahnya dalam setiap celotehnya. Gadis ini sepertinya sudah sangat dekat dengan ayahnya ya?

Lalu ia kapan?

" Telselahku dong!" Mata gadis itu mendelik.

'Rasakan itu sialan' batinnya tertawa puas.

Arius tampak ingin membuka mulutnya kembali, namun tatapan tajam Rikeill membungkamnya. Bukannya takut, hanya lebih ke menyadari bahwa pria disampingnya ini adalah kakak gadis mungil itu.

Huh,
Dia mendengus.

" Okeyy!"

Raviella berteriak sembari menepuk tangannya kencang untuk merebut atensi mereka.

" Kalian kembalilah ke ulucan macing-macing , viell akan ictilahat ciang  cekalang. Kalian tidak boleh mengganggu ku! Atau viell lapolkan pada papa!"

Ayolah pergi-pergi sana, ia lelah menghadapi bocah seperti kalian.

Mendengus,

Menghela napas.

 Second Lead Juga Ingin BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang