Setelah beberapa jam William akhirnya sampai di Jogja dan segera menuju rumah sakit. Setibanya disana dia melihat Devian yang berada diluar.
"Devian. Dimana Vanilla?"
"Om William. Vanilla ada di dalam." William segera masuk untuk melihat anak yang selama ini dia cari.
William terdiam memandangi Vanilla, dia masih tidak percaya jika yang dia lihat adalah benar-benar anaknya. Anak yang selama ini dia cari.
"Bagaimana bisa Vanilla sampai masuk rumah sakit, Dev?" William menatap Devian tajam.
"Sebelumnya saya minta maaf. Karena kelalaian saya Vanilla jadi celaka."
"Maksudnya apa?"
"Malam itu ketika saya dan Morgan mengendarai mobil, tiba-tiba saja ada yang menyebrang begitu saja om, dan orang itu ternyata Vanilla. Karena kita syok hampir saja kita menabraknya. Tai untungnya Morgan sempat untuk menginjak rem sehingga tidak menyebabkan tabrakan."
"Lalu kenapa Vanilla belum sadar sampai sekarang?"
"Dokter bilang Vanilla syok dan sepertinya juga banyak pikiran, makanya sampai sekarang belum sadar juga."
"Apa sebaiknya kita bawa saja ya Vanilla ke Korea sekarang juga?"
"Maksud om?"
"Iya kita bawa Vanilla dengan keadaannya yang belum sadar. Om takutnya dia menolak untuk ikut om dan malah pergi menjauh."
"Tapi om—"
"Papa!"
"Dari mana kamu?"
"Morgan ada urusan dan ini menyangkut kak Vanilla."
"Morgan kamu telfon Salim suruh dia menyiapkan pesawat pribadi, Papi akan membawa Vanilla ke Korea sekarang juga."
"Tapi bagaimana dengan kondisi kak Vanilla, Pi?"
"Kamu tenang saja, Papi akan meminta satu dokter dan perawat untuk ikut agar bisa memantau keadaan Vanilla."
"Papa harus minta dokter kandungan untuk menangani kak Vanilla."
"Dokter kandungan?"
"Kak Vanilla hamil, Pi."
"Siapa dia?"
"Morgan belum tahu, untuk itu tadi Morgan menyuruh suruhan Morgan untuk menyelidikinya."
"Keputusan Papi sudah bulat untuk membawa Vanilla ke Korea sekarang juga."
"Devian kamu urus semuanya."
**********
"Dia cantik bukan?" Yuri mengangguk menatap Vanilla.
"Dia kak Vanilla ya Papi?" William tersenyum mendengar pertanyaan Yuri.
"Iya sayang. Dia Vanilla kakaknya Yuri. Yuri senang bertemu kak Vanilla?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY ENDING?
Short Story"Kamu bilang belum siap untuk menjadi seorang Ayah. Tapi dengan anak dari wanita itu kamu bisa dengan mudah menerimanya, bahkan kamu dengan tangan terbuka membiarkan dia memanggilmu Ayah. kenapa, Kak? kenapa harus dia? Apakah kalian ingin melihat ke...
Part 9
Mulai dari awal