2. Moomin

4.5K 636 32
                                    

Jawa Tengah | 23 Maret 2021
By : GwenXylona

-Moomin-

"Seni nggak akan pernah bikin kamu dihormati, Renjun!!"

"Seni hanya membuang waktu untuk perjalanan kesuksesan kamu didunia bisnis!"

"Jangan melakukan hal yang tidak berguna, Huang!!"

"Ayah mencabut semua fasilitasmu, silahkam pergi dari sini!!"

Renjun menghentikan laju motornya dipinggir jalan ketika suara Ayahnya kembali menggema. Apa yang salah dari kesenian? Tidak ada, pikiran Ayahnya saja yang dangkal. Renjun berani akui pada semuanya jika dirinya sudah tak pernah pulang kerumah sejak dua tahun terakhir.

Dia kabur pada malam hari tak membawa apapun dan melamar pekerjaan disebuah kafe dan menginap digudang kafe tersebut, hingga kafe terpaksa tutup karena gulung tikar, Renjun masih harus melanjutkan kuliahnya, lelaki itu menjual laptop yang ia beli dengan hasil bekerja dari kafe untuk menyambung hidupnya, untung saja dia mengenal orang baik bernama Yeonjun yang bersedia membantunya untuk menampung Renjun dikontrakan Yeonjun selama yang Renjun inginkan tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun.

Namun Renjun bukanlah orang yang tidak tahu diri, dia tetap mencari pekerjaan, dan mendapatkannya, menjadi driver ojek online yang untungnya mendapatkan motor untuk ngojek dari kantor alias motor dinas khusus untuk mengantar-jemput penumpang, jika tidak maka Renjun berjalan kaki kemanapun ia pergi.

Renjun bukanlah dari keluarga tak mampu apalagi miskin, bahkan marganya saja Huang, ia masih keturunan Tionghoa yang tinggal di Indonesia melanjutkan usaha leluhur yang ada di Indonesia. Maka dari itu Renjun sedikit kaget dengan kehidupannya yang susah sejak angkat kaki dari rumah. Dulu ketika kecil Renjun juga pernah berpikiran untuk pergi dari rumah, namun dia berpikir dua kali sebab 'Nanti kalau gue jadi gembel gimana?' namun kini dia beneran menjadi gembel.

Satu tahun tinggal bersama Yeonjun sangat membantunya, namun Yeonjun tak lagi melanjutkan mengontrak ditempat itu sebab ia harus pindah ke Kalimantan sehingga Renjun juga harus pindah entah kemana. Malam itu Renjun berjalan membawa kopernya tanpa tujuan mengelilingi kota, nasib sial malam itu ketika dirinya dijambret, kurang ajar emang tukang jambret. Mana dua hari sebelumnya dia dipecat karena melakukan kesalahan terhadap anak bos-nya yang sebenarnya hanya kesalah pahaman saja, namun yang namanya anak bos ya tidak bisa dilawan, Renjun mengalah dan meninggalkan pekerjaannya.

Hingga ada sebuah mobil mendekatinya, berhenti didepannya dan menawarkan bantuan untuknya. Hidup Renjun menjadi lebih berwarna dipagi harinya saat Kakek Lee membuatkannya sarapan, lalu sehari setelahnya Kakek membawa Jeno, lalu beberapa hari kemudian Haechan dan keesokannya Jaemin juga dibawa. Renjun rasa, mengapa tak sejak dulu dirinya bertemu Kakek Lee?

"Woy ngapain berhenti disini?" tanya seseorang dari dalam mobil yang juga berhenti disamping Renjun.

Renjun menoleh "Guanliiiin.... Kau penyelamatku"

"Jijik, ngapain sih? Habis bensin? Sedot bensin gue aja, ntar telat"

Renjun nyengir "Ini nih yang gue suka dari lo, Lin"

"Kayaknya lo butuh rukiyah deh, Jun" Guanlin hendak kembali menyalakan mesin mobilnya ketika Renjun tiba-tiba menahannya.

"Liiiinn!!!"

"Apaan sih?"

"Lo masih butuh karyawan nggak? Butuh kan? Butuh lah, butuh dong. Kalau gitu gue ntar abis ngampus kesana ya, makasih, Bos"

Guanlin melongos "Ora waras" gumamnya.

"Tapi sama Haechan juga, kenal kan? Anak teknik yang mukanya kucel, kasian butuh duit buat beli skincare"

Linier [Babu Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang