4. Fullsun

4.2K 591 89
                                    

Jawa Tengah | 16 April 2021
By : GwenXylona

-Fullsun-

Jika ditanya apa mata pelajaran yang paling dibenci oleh seorang Haechan Mesetsa Maneden, maka ia akan menjawab 'Matematika' apalagi di bab perbandingan, Haechan membencinya setengah mati.

Sedari kecil, Haechan bukanlah anak yang cerdas, namun ia masih bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masih mendapatkan nilai diatas rata-rata dan sangat jarang mengikuti remidial. Namun dia juga anak yang sedikit nakal, keras kepala, dan sangat sulit diatur. Haechan dapat hidup baik jika dia tak diatur oleh siapapun. Simpelnya, Haechan tak suka diatur. Menurutnya, hidup adalah miliknya, tak ada campur tangan orang lain dalam jalan hidupnya, jadi jangan mengatur hidupnya selama mengatur hidup mereka sendiri saja mereka belum becus

Haechan tidak tahu apakah semua orangtua diluaran sana sama seperti orangtuanya, atau lebih baik tak pernah mengurusi jalan hidup anaknya dan hanya datang ketika sang anak benar-benar membutuhkannya. Haechan juga tidak tahu apakah semua kakak sama seperti kakaknya yang nyebelin nggak ada obat juga sok tahu segalanya dan berhak mengatur hidup adiknya. Jika dilihat di film yang pernah ia saksikan, orangtua justru tak peduli dengan anaknya dan hanya memikirkan pekerjaan. Andai saja ia merasakan seperti itu.

Haechan dari dulu memang memikirkan rencana strategi kabur yang baik bagaimana, namun selalu berakhir hanya angan-angan karena merasa menjadi orang paling miskin jika dirinya kabur dari rumah. Mau kerja, tapi kerja apa, orang dia orangnya mager, terus mau nginep, nginep dirumah siapa, nggak enak sama yang ditumpangi. Pernah kepikiran kabur kerumah Kakek dan Neneknya, itu mah sama aja nggak kabur. 

Hari itu, dirinya memang memaksakan diri untuk pergi dari rumah, peduli setan mau kemana, malah Haechan kepikiran jalan aja di rel kereta, siapa tahu ada kereta lewat, jadi yaudah mati menyusul moyangnya menjadi bintang. Namun belum sampai di rel kereta, dia sudah nyaris ketabrak sama Kakek Lee.

Satu yang Haechan dapat; Kabur nggak semenyeramkan itu. Dia nggak jadi gembel malah jadi orang kaya mendadak.

Itu semua yang ia dapatkan, apalagi saat ini, detik ini Haechan tengah berdiri didepan salah satu laci yang ada diruang tengah, tangannya membuka laci itu karena penasaran, dan isinya adalah kertas persegi panjang berwarna merah memenuhi laci itu. Iya duweeet, Haechan tercengang, seberapa kaya Kakek Lee ini?

Renjun yang melihat ada kertas menyelip itu mengambilnya dan membukanya. 

Hai para babu, tapi saya sayang kok, kalian sayang sama saya nggak? Jangan toh ya, sayang sama cewek aja, jangan sama saya, saya sayang juga karena kalian pinter ngepel, nyapu, masak, bersih-bersih rumah, jadi pinggang saya nggak encok lagi.

Uang ini saya simpan untuk kalian sebelum saya kerumah anak saya. Kenapa? Karena saya kelebihan uang makanya saya ngasih kekalian. Jangan buat jajan atau beli yang nggak terlalu penting. Gunakan kalau ada masalah mendesak, seperti ada yang sakit dan harus kerumah sakit.

Pokoknya jangan sembarangan menggunakan uang. Susah nyarinya tauuu. 

Uang ini bukan milik kalian, tapi milik siapa yang membutuhkan. Silahkan ditabung, bikin kartu atas nama salah satu dari kalian.

Note: Jangan Jaemin, kayaknya dia anak orang tajir, melebihi saya.

Opa lee
Kembarannya 
Lee Min Hoo

Semua mata kini menatap Jaemin, dan yang ditatap hanya diam bingung mau bagaimana. Dia garuk-garuk tengkuk yang tidak gatal "Kenapa sih lihatin gue?" tanyanya.

Linier [Babu Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang