satu (almeera)

Mulai dari awal
                                    

"sama kakak,"

"abang?"

seperti tau dia tengah dibicarakan, rafka yg kini telah siap menggunakan pakaian seragam dengan luaran jaket berjalan turun. tas punggung yg biasa dia gunakan ke sekolah kini telah terpasang dipundak kirinya.

"pa, ma, abang berangkat duluan ya! abang udah ditunggu sama yg lain," rafka menghampiri iqbaal dan (namakamu), menengadahkan tangannya untuk bersalaman dengan kedua orang tua.

"makan dulu bang!" omel (namakamu).

"ga keburu ma. ini aja abang udah telat banget," oceh rafka, mengambil gelas susu milik arkha yg dekat dengannya.

tanpa basa basi, langsung dia habiskan hingga tak bersisa.

"minum gw woy!"

"yaudah, makan roti ini," (namakamu) menyodorkan roti isi yg baru saja dibuatnya.

"gamau! itu kacang!" tolak rafka.

"engga, ini coklat,"

"buat papa kan itu?"

"abang!" timpal iqbaal.

"okee, makasih ma," rafka menerima roti isi tersebut, kemudian mengigitnya. "abang berangkat dulu, bye ma pa!" ucap rafka dengan mulut penuh roti yg sebagian masih digigitnya.

"tuh anak ya, tau panitia berangkat nya santai juga," gerutu (namakamu).

"namanya juga abang ma!" gerutu arkha.

"kakak juga sama,"

"kok kakak jadi ikutan?" timpal arkha kaget.

"udah buruan makan. abis itu anterin adek ke sekolah. kasihan dia kalo telat. baru pertama masuk ini," putus (namakamu).

"iyaa,"

____________

"kakk!" ucap meera manja.

arkha yg tengah fokus mengemudi, melirik meera sekilas. seolah menjawab 'apa?' melalui tindakannya.

"nanti kakak bisa jemput adek gaa?"

"kakak ga bisa. kakak masih ada kelas,"

"terus yg jemput siapa?"

"ada pak salim,"

"pak salim udah masuk?"

"udah,"

"oh, okee,"

dan tak lama setelahnya, mobil berpintu dua yg dikendarai arkha kini telah berhenti disalah satu sekolah ternama. sekolah yg sama dengan sekolah arkha dulu dan sekolah rafka sekarang.

"have a good day sister!" arkha mengucapkan itu sembari memiringkan sedikit tubuhnya, menghadap meera.

meera tersenyum, mengambil tangan arkha kemudian diciumnya.

sudah menjadi kebiasaan dikeluarga iqbaal dan (namakamu), setiap pergi ataupun berpamitan, mereka akan mencium tangan yg lebih tua.

"thanks kakk!"

arkha meraih kepala meera, mengecup pucuk kepala sebagai semangat untuk menghadapi orientasi siswa hari pertama.

mengambil tas yg dia letakkan dibawah kaki, mengambil barang dan bekal yg diminta oleh panitia, meera keluar dengan penuh semangat.

hari pertama dia menjalani kegiatannya sebagai anak putih abu-abu. masa yg kata banyak orang adalah masa yg paling menyenangkan dan banyak kenangan.

"hey!" ucap gigi, sahabat meera yg kebetulan diterima disekolah yg sama dengan meera.

"heyy! tumben lo berangkat pagi!"

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang