8. Brother

3.5K 537 46
                                    

Jawa Tengah | 15 Mei 2021
By : GwenXylona

-Brother-

"Rambut Abang bagus"

Taeyong terkekeh "Abang cuma dapat tantangan dari Jaehyun, Na."

"Tantangan?"

"Dulu kan Abangmu juga pernah warnain rambutnya pink, terus beberapa waktu lalu kita ToD"

"Tapi itu bukan pink"

Taeyong tersenyum kuda "Sengaja, malu kalau beneran pink kayak Jaehyun dulu, dia aja yang nggak punya malu"

Jaemin manggut-manggut dan hanya diam melanjutkan makannya. Sebenarnya, Taeyong ini sahabat dekat kakaknya, sejak dulu dirinya sering bermain dengan Taeyong, tetapi kok Jaemin baru tahu kalau Taeyong mempunyai adik lain selain seniornya si Mark, dan itu Jeno?? Omo Jaemin terkejut.

"Jeno..."

Jeno menoleh pada Jaemin disampingnya, "Hmm??"

"Ayo warnain rambut"

"Apa?"

"Blonde, atau biru"

"Mau jadi jamet kampus lo?" Haechan menyahut.

"Kamu nggak tahu aja kalau Nana pernah warnain rambutnya jadi pink" sahut Taeyong bikin tiga teman Jaemin itu menatapnya tak percaya.

Taeyong menatap satu per satu mahasiswa tersebut, "Kenapa? Nggak percaya?" tanyanya yang diangguki Renjun dan Haechan. "Dulu waktu SMA, tanya aja langsung" lanjutnya.

"Beneran, Jaem?"

Jaemin nyengir "Seru banget bikin huru-hara" jawabnya dilanjut tertawa singkat.

Lalu semuanya kembali diam san menikmati makanan mereka, hingga Taeyong kembali memanggil pelayan untuk bertanya pada anak-anak didepannya. "Dessert-nya kalian mau apa?"

"Tiramisu" jawab Jaemin.

Taeyong mengangguk "Jeno apa?"

Jeno memandang kakaknya malas "Menu baru" jawabnya malas juga.

"Jangan, itu ada kacangnya. Cheesecake aja ya? Kesukaan kamu"

Jeno sedikit tertegun, kemudian dengan terpatah dia mengangguk "Terserah"

Taeyong tersenyum penuh arti "Haechan sama Renjun??"

"Joy / Wendy" jawab keduanya bersamaan membuat Taeyong, Jeno, dan Jaemin plus pelayannya menyirit.

Kemudian Jeno mendengus "Red velvet." jelasnya.

Mbak pelayan mau ngakak aja rasanya, tapi takut dipecat. Kemudian setelah Taeyong memberikan list menunya, Mbak pelayan pamit kembali kebelakang.

"Jeno, sebenarnya gue---aku mau ngomong" dengan takut-takut Taeyong angkat bicara membuat Jeno mengangkat kepala menatap Sang kakak dengan raut wajah penuh tanya.

"Tinggal ngomong aja apa susahnya" jawab Jeno tak acuh.

"Tapi janji kamu nggak marah"

"Ya tergantung"

Taeyong menelan salivanya susah payah. "I-itu,,, ada yang penyet, tapi udah Kakak kuburin dengan layak kok"

"Apaan yang penyet?" Jeno masih tak acuh, dia mengambil minumannya dan menyedotnya banyak-banyak.

Suara Taeyong sangat lirih ketika mengatakan ini "Mr. Bong"

Byur

"Uhuk,,, M-Mr. Bong??"

Linier [Babu Lee]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant