Chapter 46 - Come Back!

Mulai dari awal
                                    

[... Baik, jika itu yang master inginkan]

"Baiklah, sepertinya sudah saatnya aku memeriksa perkembangan mereka. Kalau tidak salah, sekarang saatnya Jin-Woo kembali ke Double Dungeon dan Red Gate akan terbuka di Jepang"

Setelah itu, dia pergi dari kastilnya dan menuju lantai 1 di Aincrad. Dia ingin melihat perkembangan para Hunter yang dia pilih secara khusus. Dia pergi ke alun-alun kota pertama, dan di sana sudah ada 4 orang.

"Yo, bagaimana perkembangan kalian?"

"""Kak Yo-Han!"""

"Perkembangan kami lancar, dan kami juga sudah mulai terbiasa dengan sistem"

Yang menjawab pertanyaan Yo-Han adalah Song Dok-Ja, seorang Hunter yang dipilih langsung oleh Yo-Han, dan ketiga orang lainnya yaitu Yoo Jin-Ho, Cha Hae-In, dan Lee Soo-Yun.

"Dimana Hyung-Nim?"

"Jin-Woo sedang sibuk menghadapi Boss Lantai 10 sekarang"

Progresnya terlalu lambat? Tidak, meskipun mudah bagi Yo-Han untuk menaklukan Aincrad, tapi tingkat kesulitannya jauh lebih ekstrim daripada Aincrad originalnya, apalagi Boss Monster memiliki kecerdasan sendiri.

"Wow! Sudah kuduga Hyung-Nim sangat kuat!"

Saat Yo-Han sedang mengobrol dengan yang lainnya, dia melihat Cha Hae-In tampak gelisah.

"... Hae-In? Ada apa?"

"Ti–tidak ada! Tidak ada apa-apa"

"Sungguh?"

"Ya"

"Baguslah kalau begitu, tapi jika ada sesuatu jangan ragu untuk memberitahukannya kepadaku atau yang lainnya"

"Baik"

"Baiklah, besok kalian sebaiknya kembali ke dunia nyata terlebih dahulu. Aku mendapat kabar dari pak Go Gun-Hee banyak Gate Rank-A yang mulai bermunculan di seluruh dunia"

"""Baik!"""

"Ah benar, Hae-In"

"Ya? Ada apa?"

"Nanti malam bisakah kau meluangkan waktumu?"

"Eh? Te–tentu, tapi ada apa?"

"Hanya berjalan-jalan saja, apa tidak boleh?"

"Te–tentu saja boleh"

"Oke, kalau begitu nanti jam 7 malam aku akan menemuimu lagi di sini"

"Ba–baik!"

Setelah itu, Yo-Han pergi meninggalkan mereka, dan kembali ke kastil di lantai teratas Aincrad. Cuma informasi, Yo-Han sudah menambahkan Familiarnya dari Boss Dungeon Aincrad. Diantaranya ada Kagachi The Samurai Lord yang sekarang namanya Tetsu, The Strom Griffin yang sekarang namanya Sky, Waheela The Black Wolf yang sekarang namanya Skull, dan The Gleam Eyes yang sekarang namanya Rock. Tidak seperti para naga, Familiar baru tidak bisa berbicara.

Dan Jin-Woo mengambil semua Boss Lantai yang sudah dia kalahkan menjadi pasukan bayangannya. Karena tidak seperti dalam game yang akan menghilang, mayat monster di sini akan tetap ada selama 1-2 jam setelah dikalahkan, jadi Jin-Woo bisa mengekstraknya menjadi prajurit bayangan.

Meskipun sistemnya Jin-Woo belum di modifikasi Yo-Han, tapi dia masih over power seperti dalam seri aslinya. Yo-Han hanya membantu Jin-Woo untuk tetap menjaga emosinya agar tidak hilang seperti di dalam seri aslinya.

Oh iya, mengenai Cha Hae-In, dia datang ke kantor Guild Grenzgaenger, dan sama seperti di seri aslinya, dia meminta Yo-Han untuk membiarkannya bergabung dengan Guildnya. Karena tidak ada alasan untuk menolak, Yo-Han menerimanya, dan memberikan kompensasi yang luar biasa banyak kepada Guild Hunters sebagai gantinya.

Yah, awalnya Choi Jong-In tidak terima, tapi setelah memperlihatkan kompensasi yang akan diberikan Yo-Han, dia menerimanya walaupun ragu-ragu. Kompensasi dan pembatalan kontraknya sebesar 10.000.000 USD. Tidak perlu dijelaskan lagi darimana Yo-Han mendapatkan semua uang itu.

Setelah itu, yah seperti yang kalian lihat, Yo-Han membawa anggota barunya ke Aincrad dan menanam sistem kepada mereka, lalu menyuruh mereka untuk menaikkan level.

[Master!]

"Ada apa?"

[Gawat! Ada perubahan besar yang terjadi di dunia yang sekarang!]

"Jangan-jangan Nyarlathotep?!"

[Tidak, itu bukan Nyarlathotep, tapi ini ulah energi besar yang tidak diketahui]

"Hah!? Energi besar? Apa mungkin itu GOS?"

[Tidak, itu bukan beliau, energi ini jauh lebih kuat daripada Nyarlathotep dan beliau]

"... Apa? Lebih kuat? Kau seriu–!?"

*BA-DUMP BA-DUMP BA-DUMP

Tiba-tiba tanpa peringatan apapun, jantung Yo-Han berdegup dengan kencang seolah-olah itu akan meledak.

"AKHH!!! AP–APA... INI!?"

[Master!]

"AAAAHHHHHHH!"

Rasa sakit yang luar biasa melanda diri Yo-Han. Para Familiarnya langsung muncul di sampingnya untuk menenangkannya, namun sayangnya tidak ada yang bisa mereka lakukan selain melihat tuan mereka berteriak kesakitan.

Dalam proses itu, penampilan Yo-Han mulai berubah. Rambutnya yang berwarna hitam pekat sekarang bercampur dengan warna pirang, matanya berubah warna menjadi merah darah di bagian kanan dan biru terang di bagian kiri, giginya yang terlihat normal sekarang berubah menjadi gigi tajam seperti ikan hiu, dan ada 6 insang di lehernya. Penampilan Yo-Han kambali menjadi William.

Setelah 10 menit lamanya, akhirnya rasa sakit yang luar biasa itu menghilang tanpa ada jejak apapun.

"Apa... Yang... Sebenarnya... Terjadi"

Setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya, kesadaran Yo-Ha– William menghilang sepenuhnya. Setelah penampilannya kembali seperti semula, kekuatannya juga kembali, dan seketika memancarkan energi yang sangat kuat ke seluruh penjuru dunia.

"–!? Kehadiran apa ini?"

"I–ini...?!"

"Mengerikan!"

Dari semua orang, yang paling merasakan menakutkannya energi yang dikeluarkan William adalah orang-orang yang masih di Aincrad.

Di dunia nyata, bersamaan dengan kembalinya kekuatan William, dunia mulai berubah, ada pulau yang tiba-tiba muncul, banyak orang yang seharusnya tidak ada mulai bermunculan, Red Gate terbuka di seluruh dunia. Dunia langsung gempar dengan peristiwa itu, tapi yang menjadi penyebabnya sekarang masih kehilangan kesadarannya di kastil Aincrad.

Di suatu tempat yang tidak diketahui, seorang pemuda yang sedang revahan tiba-tiba tersentak dari posisi tidurnya karena terkejut.

"Energi ini... Apa yang dia rencanakan? Tidak, mengingat kepribadiannya, kemungkinan besar dia cuma iseng saja"

Pemuda itu bangkit dari tempat tidurnya, dan pindah ke ruangan samping kamarnya. Di ruangan itu terdapat banyak sekali monitor dan layar hologram yang mengambang memperlihatkan banyak hal. Dia duduk di kursi yang ada di sana sambil melihat monitor.

"Jadi seperti itu ya... Tapi, dari semua orang, kenapa William? Aku tau kalau dia orang baik, tapi ini William loh, si fakboi baj*ngan"

Pemuda itu terlihat berpikir keras sambil menatap layar monitor yang memperlihatkan William yang masih pingsan.

"Percuma memikirkannya juga, meskipun aku sudah lama kenal dengan orang itu, tapi aku masih tidak tau apa yang dia pikirkan"

Setelah akhirnya menyerah untuk berpikir, pemuda itu pergi dari ruangan itu dan kembali ke posisi revahannya.

(Kebetulan ada waktu luang🗿)

God Of SovereignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang