(1) pregnant?

Mulai dari awal
                                    

"Bella kamu kalo bercanda jangan kaya gini ah!" kekeh Diana. Pasalnya Diana tau, Bella sangat jail terhadap semua orang.

Bella menggeleng lalu memperlihatkan sebuah tespek pada mamanya. Setelah Diana yang melihat tespek tersebut refleks dia melayangkan tamparan di pipi Bella.

Plak

"Kamu hamil anak siapa Bella!!" Seru Diana. Amarahnya naik ke ubun-ubun.

"Siapa yang hamil?"

Bella dan Diana sontak melihat ke arah pintu. Disana Dimas papa Bella berdiri.

Bella menunduk tak berani menatap wajah sang papa. Dia terlalu malu untuk menampakan wajahnya.

"Siapa yang hamil aku tanya?" Dimas mengulang pertayaan yang sama.

"Bella mas dia yang hamil," ujar Diana sesegukan.

Rahang Dimas sontak mengeras dia mengepalkan tangannya. Dengan langkaj tergesa ia mendekat ke arah Bella.

"Siapa pelakunya Bel?!" bentak Dimas.

Bella menggeleng lemah. "Bella ngga tau pa."

Dimas mengusap wajahnya kasar. Dia merasa gagal menjadi kepala keluarga dan seorang ayah.
"Katakan saja Bell siapa ayah dari bayi yang kamu kandung!"

"Bella hiks ngga tau pa. Bella cuma inget wajahnya," isak Bella.

Dimas membawa Bella kepelukannya.
"Maafin papa, papa lalai jaga kamu." lirih Dimas. Diana yang melihat interaksi Bella dan suaminya hanya mampu menangis.

"Hiks...ini bukan salah papa ini salah Bella yang ngga bisa jaga diri."

"Papa ngga marahkan sama Bella?" tanya Bella saat pelukan mereka terlepas.

"Papa ngga bisa marah Bell karna di posisi ini kamu ngga salah. Kamu korban, kita jaga bareng-bareng cucu papa ya," Dimas tersenyum getir.

"Paa..." Bella tidak bisa berkata-kata lagi. Dia memeluk erat tubuh sang papa.

"Makasih pa karna mau nerima bayi Bella. Tapi Bella mau tinggal di tempat oma aja di London. Bella ngga mau jadi aib keluarga." Isak Bella.

"Baiklah jika itu kemaun kamu. Papa akan mengurus visa dan paspor milikmu."

"Bella sayang papa,"

"Papa lebih sayang Bella." Dimas mengecup kepala Bella. Dimas menatap Diana lalu mengangguk.

Diana yang tak sanggup menahan air matanya. Ikut bergabung kedalam pelukan sang suami dan anak.

(•‿•)

Di tempat lain terlihat seorang laki-laki yang sedang tengah bersandar di pintu kamar mandi sambil memijit pelipisnya.

"Oh shit! Gue kenapa?!"

Leonardo Xander William adalah nama laki-laki itu. Dari kemarin ia merasakan mual-mual yang entah penyebab nya apa. Padahal selama ini dia tidak pernah memakan makanan yang aneh-aneh. Apa dia masuk angin?

"Lo kenapa bro? Keselek apa gimana sampe mual-mual gitu?" tanya Bryan sahabat Leon yang juga merangkap sebagai asisten pribadi.

"Berisik."

Bryan terkekeh pelan. "Lima menit lagi ada rapat sama perusahaan Pratama Group GPL ya,"

"Di kantor anda sekretaris saya bisa bersikap profesional?" sinis Leon.

Bryan tergelak. "Bodo amat emang gue peduli. Inget bro dulu kita pernah jadi tim buat nyuri mangga nya pak Asep."

Leon menggeleng percuma saja dia berbicara pada Bryan. Sahabatnya yang satu ini memang titisan dakjal.

Fyi, Leon adalah seorang pengusaha yang sangat sukses di umurnya yang menginjak 23 tahun. Tapi sayang, Leon begitu anti dengan makhluk berjenis kelamin perempuan. Apalagi saat bekerja Leon tidak segan-segan memecat pegawai yang tidak konsisten saat bekerja. Pria itu begitu arogant dan dingin.

Pikiran laki-laki itu berkelana mengingat kejadian satu bulan lalu. Saat dia menghadiri pesta sesama relasi bisnis di salah satu hotel berbintang lima.

Saat itu Leon merasa haus dan tanpa berpikir panjang asal mengambil minuman yang ternyata malah berisi minuman ber alkohol. Leon yang tidak terbiasa minum sekali teguk merasakan pusing saat minuman itu mengalir ketenggorokannya. Membuat sensasi panas.

Di tengah kesadaran yang di ambang batas Leon menuju mobilnya dan pulang menuju apartemen. Namun di tengah jalan ia bertemu seorang perempuan yang berpapasan dengan nya.

Entah setan dari mana Leon menarik tangan Bella dan membawanya ke apartemen miliknya. Dan you know lah.

Pagi-pagi Leon bangun dan kaget melihat keadaan dirinya. Belum lagi kamarnya yang biasa beraroma parfum miliknya bercampur dengan parfum vanila.

Leon sudah berusaha mencari perempuan tapi nihil.

Bisa yuk vote✊✊✊

Mampir yakk Ramenin biar semangat update

Jangan lupa Follow

Baby Ellard  ||Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang