10. Home

2.9K 530 55
                                    

Jawa tengah | 25 Mei 2021
By : GwenXylona


-Home-

"BENTAR ANJIR, KALAU NGGAK SABARAN YA JANGAN KESINI!!" teriak seorang Renjun dari dalam rumah ketika hendak membuka pintu yang dari tadi bell-nya bunyi melulu.

"Untung gue orangnya penyabar, jadi lu---A-abang"

"Kesabaran lo tipis ya, Jun. Coba deh jadi guru paud, pasti salah satu murid didik lo ada yang lo makan"

Renjun mendengus "Lain kali kalau kesini masuk aja, Bang." balasnya sembari membuka pintu lebih lebar supaya Jaehyun dan pria disampingnya yang tidak dia ketahui identitasnya itu bisa masuk.

"Masuk gimana kalau di kunci"

"Ya tekan bell lah"

"Lah tadi gue tekan bell lo marah-marah astaga"

Renjun nyengir "Duduk dulu, Abang-abang, aku buatin minum. Kalau Bang Jae mau ketemu Jaemin, dia nggak ada. Nah kalau Abang ini mau ketemu siapa? Atau jangan-jangan cuma seles ya?"

"Sabar, Bang. Anak ini dulu kecilnya suka mainin kuda lumping, jadi setannya masih ada satu-dua yang nempel" Jaehyun menepuk paha Johnny dramatis.

"Jun, kata Guanlon hari ini cafe tutup" teriak Haechan dari dalam.

"Guanlin anjir, yaudah syukur alhamdulillah kita libur" Renjun mulai berjalan menjauhi ruang tamu untuk membuatkan dua tamu itu minuman. Namun ketika hendak menghilang dibalik tembok, Jaehyun memanggilnya membuatnya mau tak mau menoleh dengan alis terangkat.

"Itu Haechan?" tanya Johnny.

"Oalah, Abang cari Haechan? Ngomong atuh, bentar gue ambilin"

*

"Maafin ya"

"Lo tahu alasan kenapa gue kabur kan?"

Johnny mengangguk, sementara Haechan tersenyum kecut "Kalau gitu kenapa Abang masih nekat nemuin aku?"

"Karena Abang mau kamu balik"

"Dan aku nggak bisa, tolong hargai keputusan orang lain, meskipun orang lain itu lebih muda dari Abang, bisa?"

Johnny menghela napas, tangannya bergerak mengambil paper bag didekat kakinya, kemudian pria itu mengeluarkan isinya, sebuah kotak dan memberikannya pada Haechan "Setiap orang itu bersinar dengan caranya sendiri, termasuk kamu, jadi bisa buktikan ke Mami sama Papi?"

"Tanpa Abang kasih tahu pun aku bakal nglakuin itu"

Johnny tersenyum "Kalau butuh sesuatu kamu kasih tahu Abang, Abang orang pertama yang bakal dukung kamu sampai akhir"

"Setelah kebohongan kemarin Abang masih berani bilang seperti itu" Haechan menunduk, ibu jarinya dengan lembut mengusap kotak ditangannya.

"Maaf, tolong maafin Abang"

"Abang tahu kan kalau memaafkan bukan berarti melupakan? Itu yang gue alami"

"..."

"Dari dulu, kalau ada yang nanya siapa orang yang paling gue benci, gue hanya menjawab dua kata, yaitu diri sendiri. Tahu kenapa? Karena kalau gue jawab Abang, pasti petaka datang dikemudian hari. Gue tahu kalau gue sebodoh itu"

"Chan, Abang---"

"Iya tahu, Abang nggak salah, gue pun sebenarnya nggak salah, tapi karena gue emang senaif itu jadinya gue serba salah. Tenang aja, mana mungkin gue benci sama orang yang selama ini nglindungin gue"

Linier [Babu Lee]Where stories live. Discover now