"Pelan pelan..apa enak?" Jaehyun mengangguk semangat lelaki itu tidak terlihat lelah lagi setelah mandi dan makan bahkan lelaki itu terlihat segar dengan baju kaos putih polis tidak berlengan dan celana boxernya

Jia tersenyum jaehyun menariknya menuju kamar dengan senyuman yang menggoda jia tau maksud jaehyun "jae..jangan malam ini..perut saya sedang tidak enak" jaehyun mengangguk membaringkan tubuhnya dan tubuh jia secara bersamaan lalu mengambil tangan jia dan masuk kepelukan jia.

"Pinggang saya sakit" adu jia pada jaehyun lelaki itu mendongak sedikit menarik tubuhnya "perut saya juga sedang kram bisa anda elus?" Jaehyun hanya mengangguk patuh jia juga tidak tahu kenapa ia sangat ingin jaehyun mengelus perutnya

"Nyaman?" Jia mengangguk membiarkan tangan jaehyun bergerak mengelus perutnya "bagiamana jika kamu hamil?" Jia membuka matanya secara tiba tiba benar benar tiba tiba

Tapi jia coba setenang mungkin ia juga sadar dan harus tetap menerima konsekuensi yang ia buat, sudah sejauh ini mau berhenti pun sia sia. Jia tersenyum menatap dalam mata jaehyun "mungkin sekarang sudah ada anak anda didalam rahim saya" jaehyun membulatkan matanya

"Kamu menerima jika kamu hamil?"

"Ini konsekuensi yang harus saya jalani, meminjam uang pada anda, menjadi simpanan anda, sering berhubungan dengan anda, dan anda mengeluarkannya didalam. Saya tidak pernah memang membayangkan hal ini terjadi tapi saya harap anda bisa mengerti posisi saya" jelas jia ia bukannya apa apa cuma ia hanya membeberkan fakta bahwa dari awal dirinya memang sudah tau akibat dari perbuatannya ini

"Bagaimana jika saya tidak ingin bertanggung jawab?" Jaehyun bertanya lagi

Jia rasakan tangan jaehyun mengelus pinggangnya "saya akan pergi..membesarkan anak itu dengan semampu saya, bagaimana pun dia manusia..saya terlalu sadar diri" ujar jia, jia sedikit melenguh kala pinggangnya diremas oleh jaehyun lelaki itu nampak kalut dengan pembahasan ini

"Anda takut saya tinggal?"

"Tidak"

"Sudah pasti tidak..karena anda sudah memiliki tunangan" jia tersenyum manis

"Bagaimana jika kamu hamil?" Tanya jaehyun sekali lagi "dalam waktu dekat?" Lanjut jaehyun

"Jika anda menerimanya saya akan tetap disini, tapi jika tidak..saya pergi" jawab jia tenang bahkan mata wanita itu tertutup saat mengucapkannya dan senyuman lebar itu tidak luntur diwajah jia. "Simple ko..jangan dibawa pikiran..saya sudah mengalami tanda tanda kehamilan" jaehyun membeku mendengar pernyataan jia

"Tapi-tapi kamu sudah periksa?" Jia menggeleng

"Saya takut..takut anda menyuruh saya menggugurkan anak anda jika saya positif" jia membuka matanya perlahan menatap jaehyun yang kalut "bahkan saya belum mencoba tespack yang saya beli dari apotek ketika saya sadar keterlambatan datang bulan"

"Kalau begitu periksa" jaehyun duduk "apapun hasilnya saya akan terima" jia menatap mata jia dalam sebenarnya ada rasa bahagia jika jia benar mengandung anaknya tapi juga ada rasa takut dihati jaehyun bagaimana ia memberi tahu ibunya dan rose jika jia mengandung anaknya.

Jia menggeleng masih takut "ayo..ayo ayo jia saya menunggu" paksa jaehyun

"Ini" jia dengan takut memberikan benda pipih itu pada jaehyun bahkan tangannya bergetar hebat "s-say—" jaehyun menerimanya cepat ia melihatnya dengan seksama, jaehyun menutup mulutnya tidak percaya ia sampai berdiri matanya berbinar.

DEVIL| jung jaehyun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang