Chapter 20 : Saingan Yang Sesungguhnya

Mulai dari awal
                                    

Daphne berjalan di Koridor seorang diri. Ia pada awalnya berniat mengajak Milicent, tapi gadis besar itu malah langsung tidur setelah makan di Great Hall.

Ia bertujuan untuk menjenguk adiknya, Astoria Grengrass.

Persetan dengan bagian dirinya yang membenci Astoria. Di dalam lubuk hatinya, ia masih sangat menyayangi adiknya tersebut. Kali ini Daphne berhasil menekan egonya untuk menjauhi Astoria.

Ia sadar, cinta kepada Keluarga lebih besar dibandingkan cinta kepada seorang pemuda. Daphne sadar bahwa seharusnya Theo bersama Astoria, bukan dirinya. Dia kini mulai mengikhlaskan pemuda itu.

Daphne menangis di tengah Koridor, ia jatuh ke lantai dengan kedua lututnya ditekuk.

Kini ia tahu, saingannya yang sesungguhnya adalah dirinya sendiri bukan Astoria.

Egonya sendiri!

Dan sekarang dia kalah.

Kalah akan rasa cinta dan keegoisannya sendiri.

...................

Di sinilah mereka, di dekat Danau Hitam. Draco, Harry, Ron, Ginny, Neville, Blaise, Pansy, Theo, Crabbe, dan Pike duduk di rumput dekat Danau Hitam.

"Siapa yang mulai bertanya?" Ginny membuka pertanyaan.

"Bagaimana jika kau saja, Weasley?" jawab Pansy.

"Panggil saja Ginny,"

"Kalau begitu, panggil aku Pansy."

Mereka berdua tersenyum membuat teman-teman mereka ikut tersenyum karena persahabatan ini. Hanya mereka berdua yang masih mau berteman dengan para pemuda yang suka mencari masalah seperti mereka.

"Baiklah. Apa yang terjadi pada Astoria dan kakaknya yang membuat Hermione turun tangan saat melihat mereka berkelahi?" pertanyaan Ginny membuat para Slytherin terkejut, terutama Theo yang menjadi dalang kedua gadis Grengrass itu berkelahi.

Sementara para Gryffindor juga penasaran dengan pertanyaan Ginny. Hermione memang memberitahu mereka, tapi tidak seluruh cerita saat itu. Sehingga mereka sampai sekarang masih penasaran.

Draco berdehem. "Baiklah, aku saja yang bercerita!" ucapnya.

"Pada awalnya, ini bermula dari kecemburuan Daphne pada adiknya yang sangat dekat dengan Theo.." seluruh Gryffindor menatap Theo, tetapi pemuda Nott itu memandang rumput.

"Cemburu? Apa Daphne Grengrass menyukai Nott?" tanya Harry yang diangguki oleh Blaise.

"Tapi Nott menyukai Astoria?" pertanyaan Ginny diangguki oleh Pansy.

"BLOODY HELL!" pekik Ron membuat yang lain menutup telinga mereka. "Lalu Astoria menyukai Nott?"

Semua orang menatapnya dengan kesal.

"Bukan Weasley, Astoria menyukai Draco." Crabbe membuka suara untuk pertama kalinya.

"Astoria menyukai Malfoy?" Ron terbelalak menatap Draco.

"Ya." jawab Draco dengan jengkel. Pertama, ia jengkel dengan suara Ron...........dan kedua, ia semakin jengkel jika mengingat kenyataan Astoria menyukainya. Bloody hell! Dia tidak terima fakta bahwa dia disukai oleh anak kecil. Sekarang saja Astoria kelas 5, tapi dengan kekuasaan keluarga Grengrass...Astoria naik ke kelas 6.

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang