"tentu Nic, tapi bukan kah valen harus mampir ke rumah terlebih dahulu? Ayah dan ibu pasti akan senag" Altha bebinar
"tidak Era orang asing ini pasti banyak kerjaan" ujar nicolas, ayolah bagai mana bisa ia menerima pemuda asing untu mampir ke tempat tinggal mereka, terlebih lagi ia Vampire Nicolas memang tak suka pada Vampire karna sesuatu di masa lalu nya, ummm... bisa dibilang trauma
"tapi Nic..." wajah Althera sedih
Xander mengendus pelan, seperti nya pemuda penyihir yang nama nya tak ingin diingat xander ini tak begitu menykai nya, lalu apa tugas nya mengantar sudah selesai kan dan sepertinya Altah juga mengenal pemuda ini "dia benar aku sibuk" kata xandr yang membuat Nicolas berucap 'yes!!' dalam hati nya
"yahhh.., padahal ayah dan ibu akan senag beremu dengan mu, namun taka pa sekali lagi terima kasih banyak. Entah apa jadi nya aku jika taka da kau" Altha kembali tersenyum yang sial nya kembali membuat xander terhanyut
"ya" jawab Xander
"ayo Era" aja nickolas
"baik lah, dan, Valen ingat kata kata ku tadi ya, lebih baik kau ungkapkan meski hasil nya tak memuaskan setidak nya itu akan membuat mu tenang" ujat Altah tulus
"hmmm, baiklah" balas xander
Xande memandang Althera yang pergi dengan pemuda yang tak ingin Xander ingat nama nya itu, apa tadi ia bilang 'ungkapkan meski hasil nya tak memuaskan itu akan membuat mu tenang' yang benar saja, Xander tak akan mengungkap kan apa apa pada siapa siapa, ia baik baik saja meski haru menangung segalanya sendirian.
Xander mebalikan arah dan mulai berjalan ke arah pasar immortal, tempat yang dapat menuntun nya kepada Sesutu yang telah menjadi takdir nya.
...
Semua dendam dan kebencian pasti memiliki awal...
Gelap dan mengerikan ialah sesuatu yang dapat mendeskripsikan tempat ini, taka da cahaya matahari yang dapat menembus tempat mengerikan ini yang ada hanya obor obor yang menyala menerangi setiap lorong di tempat ini. Lantai dan dinding yang dipenuhi tanaman rambat dan juga mahluk kecil berbisa ialah sesuatu yang akan kamu temui di setiap sisi tempat ini.
Meski luas namun terlihat tak terawatt, dari pada menyebut nya rumah besar yang tak terawatt mungkin akan lebih baik menyebut nya istana yang terbengkalai. Seorang pria paruh baya dengan ciri khas mata kiri yang tertutup kain hitam tengah berjalan menelusuri lorong mengerikan itu, jubah hitam dan pakaian serba hitam ialah sesuatu yang tengah ia kenakan.
'grekkkk' pria itu mendorong pintu besar yang menjadi tujuan nya, mengedarkan pandangan dengan mata hitamnya yang terbebas dari kain hitam.
"hormat hamba my Queen" kata peria itu menunduk di depan wanita yang tengah membelakanginya, seorang wanita dengan paras yang cantik jelita namun tak pernah secantik hati dan perbuatan nya. Wanita itu juga mengenakan gaun hitam- merah dan jubah hitam juga, benat benar kontras dengan kulit purih pucat nya, oh jangan lupa mahkota perak dengan beberapa berlian sebagai penghias rambut merah nya.
"lama tak jumpa Brandon. Ku harap kau membawa kabar baik" kata wanita itu berbalik sambil meneguk minuman di tangan kanan nya.
"maaf kan hamba karna menghilang tanpa memberitahu Queen, namun hamba menemukan sesuatu yang akan membuat anda senang" kata pria bernama Brandon iitu tersenyum.
"benar kah, apa?" Tanya wanita yang di panggil Queen itu dengan senyum angkuh
"saya sudah tau dimana letak kerajaan Axton, dan kemungkinan pedang legendaris nya juga ada di sana" kata pria itu yng mana membuat si wanita terkejut
"APA?! Dimana dimana tempat pedang legendaris itu!!" kata si wanita bersemangat
"di tengah tengah hutan kabut selatan, kita bisa cepat sampai bila mengunakan portal, namun ada s kendala my Queen" kata Brandon
"kendala apa lagi!!!, bukan kah bagus jika kau menemukan tempat pedang itu?" bentak si Queen
"bersabarlah Queen, ada dua kendala yang pertama kabar nya hutanitu dijaga oleh dua ekor naga sihir yang konon kata nya ialah pengikut setia sang legenda Axton. Dan kendala kedua tempat itu yang dilapisi dinding sihir sehinga tak dapat terlihat oleh mata" kara pria itu panjang kali kebar
"huh menyebalkan, tapi ya sudah lah terima kasih banyak telaah menemukan lokasi nya kau boleh beristirahat Brandon, nanti kita akan cari cara untuk kesana, akum au kau hubungi lah semua nya" kata wanita itu
"tentu Queen akan saya laksanakan" pria itu menunduk hormat lalu pergi meninggalkan ruangan sang Queen.
Rruangan itu kembali sepi dan senyap wanita yang dipangil Queen itu kembali sendirian, seolah itu lah yang di takdirkan untuk nya. Juka kau melihar nya mugkin kau akan melihat dendan dan kebencian namun jika kau masuk lebih dalam kau akan menemukan seseorang yang kesepian dan kecewa.
Wanita itu menghela nafas pelan dan menngambil bingkai foto di dekat nya"kita akan segera bertemu lagi adik kecil, semoga kau masing mengingat ku" ucap nya lalu mengecup sekilas foto itu, foto dua anak kecil dengan rambut merah yang sama, foto itu adalah foto nya dan adik perempuan yang sangat ia cintai, namun cinta itu tak bertahan lama setelah sang adik mengambil sesuatu yang berharga dari nya
'brak!!!' bingkai fofo ter lempar "AKU..AKU SNAGAT MENYAYANGIMU NAMUN KENAPA... KENAPA KAU MENGHANCURKANKU HAHH!!!" teriak wanita itu sambil menunjuk bingkai foto itu, katakana lah ia gila, namun kau tak akan mengerti apa yang ia rasakan sekalipun kau mendengar cetanya berkali kali sebelum kau melalui sendiri apa yang ia lalui
Wanita itu berjalan dan mengambil foto dari bungkai yang sudah hancur itu "tapi taka pa adik kecil, kau tenag saja kita akan mengadakan reoni keluarga yang menyenangkan" kata wanita itu tersenyum "kau, aku dan keponakan kecil ku. Tak perlu mengikit sertaakan lelaki sia*l yang sudah menghancurkan hubungan kita, benarkan adik kecil...?"
Tbc.
9-jan-2022makasih dah bacaa, jan lupa Voment
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Sebagai Raja
VampireImmortal - Fiksi Terlahir Sebagai Raja. Tentang hati yang terlanjur mati. Xander Valentino Anderson. Dia terlahir atas dasar cinta namun di tingalkan begitu saja, dia dibesarkan dengan kebencian dan kesepian hinga tumbuh menjadi sosok dingin nan e...
Blonde Hair II.07
Mulai dari awal