12. Accident

3.6K 478 43
                                    

Jawa Tengah | 2 Juni 2021
By : GwenXylona

-Accident-

Jaehyun tidak pernah semarah ini sebelumnya, terakhir kali dia marah hingga benar-benar marah adalah ketika dulu Ibunya menjadi korban pelecehan oleh rekan kerjanya, waktu itu seorang Jaehyun Biantara tak main-main untuk melindungi Ibunya dan menjaga nama baik keluarga. Putra sulung Suho dan Irene itu terlihat begitu menyeramkan didepan kamera, bahkan kala itu Suho sendiri tak berani menyinggung sesuatu yang berkaitan dengan masalahnya. Kehangatan yang biasa Jaehyun tunjukkan tak ada lagi, bahkan Jaemin waktu itu sempat menjadi korban mood buruk kakaknya.

Jaehyun itu orangnya santai, menanggapi masalah dengan kepala dingin, tidak pernah gegabah, dan selalu tegas meskipun ramah. Maka dari itu Suho berani membukakan cabang perusahaan untuk putranya itu diusia Jaehyun yang masih belia untuk menjadi seorang pemimpin, Jaehyun sendiri juga merupakan seorang pemimpin yang disegani melupakan usianya itu.

"Mam, nggak gini caranya" Jaehyun masih mencoba hangat, meskipun sebenarnya dia sudah kelewat marah.

"Kamu sebagai Mas-nya Jaemin, seharusnya mendukung apa yang dia lakukan, sayang"

Jaehyun berdecih, matanya menangkap sosok Sang ibu yang kini sedang membuat teh didapur, dia sendiri di pantry duduk menatap tajam Irene.

"Sama aja Mama membunuh Jaemin perlahan-lahan. Mama boleh egois sama aku sama Jaemin sebelum ini dengan perpisahan Mama dengan Papa, tapi tolong jangan untuk kedua kalinya di bulan ini. Sidang pertama kalian aja masih seminggu lagi, dan Jaemin nggak tahu apa-apa, tolong."

"Mas Buan tahu nggak kalau passion-nya Adek itu disini?"

Jaehyun mengangguk ragu "Dan Mama tahu nggak kalau kelemahan Jaemin juga disini? Harusnya tahu dan Mama nggak nglakuin itu"

Irene tersenyum manis, wanita itu membawa teh buatannya dan duduk didepan putranya. "Mas yakinin Adeknya ya, dia nggak bisa selamanya hidup dibawah tekanan ketakutan"

"Bisa kasih Mas alasan?"

"Karena hanya Nana harapan Mama satu-satunya"

"Lalu aku?"

"Kamu udah diambil sama Papamu, dan hanya tinggal Jaemin yang Mama punya"

"Nggak, aku juga anak Mama. Tolong biarkan Jaemin hidup sesuai kemauannya, tolong"

"Kamu itu ditakdirkan untuk Papa kamu, sementara Nana untuk Mama, jadi kita hidup masing-masing tanpa ada keegoisan, Mas Buan."

"Sebenarnya kalian yang egois membiarkan kami hidup dibawah pilihan yang sebenarnya nggak bisa kami pilih, itu sebabnya sekarang aku tinggal di apartemen dan Jaemin kabur dari rumah." nada bicara Jaehyun mulai dingin tak bersahabat.

"Hanya Nana yang Mama punya, Mas. Kamu udah ngurusin---"

"Kita bisa jabanin apa yang Mama mau, tapi nggak gini caranya, tanpa pemaksaan harusnya!!"

"Jaehyun, Mama---"

"Mas, sini. Papa mau ngomong" Suho entah sejak kapan sudah berdiri didekat mereka diapartemen Jaehyun.

Jaehyun menatap ayahnya sejenak "Pa,,, tolong bilangin Mama biar batalin kemauannya itu, Jaemin nggak akan baik-baik aja aku mohon"

Suho tersenyum tenang "Mas sini dulu, Papa kangen"

"Papa..." rengek Jaehyun "Mama sama aja bunuh Nana, tolong bilangin"

"Marah jangan ditahan, Mas. Mukamu jadi jelek kayak setan, percaya sama Mama kamu, pasti yang dia lakukan itu yang terbaik untuk anaknya, itu yang kami coba lakukan, ya?"

Linier [Babu Lee]Where stories live. Discover now