13. Ghost

3K 480 34
                                    

Chapter ini agak dramatis, dan jujur selama ini aku agak gimanaaa gitu kalau nulis yang drama banget. Semoga kalian nyaman, happy reading ♡♡♡

_

Jawa Tengah | 6 Juni 2021
By : GwenXylona

-Ghost-


"Setelah dipikir-pikir, Jeno nggak sebrengsek itu sih, Jaem. Tapi tetap aja dia anjing banget"

Jaemin tertawa pelan, Yeji itu kalau cerita mirip-mirip sama Hyunjin, bibirnya monyong-monyong julid banget. Meskipun begitu sorot matanya serius tajam, menjadikan tak sinkron dengan bibirnya yang malah jatuhnya ke imut lucu. Jaemin nggak berniat mentertawakan apa yang Yeji ceritakan, namun wajah Yeji begitu aneh untuk tidak ditertawakan.

"Lo kenapa dah? Tolong dong, Jaem. Gue hantu jadi nggak bisa telponin ambulance"

Jaemin hendak menggampar Yeji, namun ingat jika Yeji bukan manusia, jadilah tangan kanannya menggantung diudara kemudian dia berlaga menggilat seperti ulat. Yeji tertawa kecil kemudian menjulurkan lidah. Suara keributan dijalanan jauh dibawah sana menjadi satu-satunya suara yang dapat keduanya dengar saat ini.

"Gue awalnya nggak enak mau ngomong ini ke lo setelah lo nyuruh gue ngikutin semua kegiatannya Jeno kecuali pas mandi---lah anjir goblok"

Alis Jaemin menyatu "Kenapa lo?"

"Lo dulu bilang gini 'Ikutin seluruh kegiatannya Jeno kecuali pas dia mandi, sama hal-hal yang kurang baik untuk dilihat' gitu kan?"

Jaemin terlihat mengingat, dia kemudian mengangguk terpatah "I-ya,,, terus?"

"Gue ngikutin pas dia berak anjay"

Mata Jaemin terbuka lebar "Kan itu masuk kedalam 'hal yang kurang baik untuk dilihat', masa iya gitu aja nggak tahu"

Yeji geleng-geleng "Nggak, itu hal bagus untuk ditonton, lucu tahu"

"Apanya yang lucu anj"

"Jenonya lagi sembelit kayaknya, jadi dia ngeden-ngeden kayak orang mau lahiran gitu, wajahnya lucu, lo harus lihat komuknya Jeno pas lagi ngeden, beneran"

"Yeji oasu, lo lihat buwungnya teman gue, anjir."

Yeji nyengir "Tapi kan uletnya dia udah kelihat sama orang lain duluan"

"Lo jawab mulu perasaan---"

"Jaem"

Punggung Jaemin menegang ketika suaea Hyunjin terdengar, pemuda itu menoleh dan benar mendapati Hyunjin didekat pintu kaca balkon yang tadi dirinya tutup. Jaemin sedikit tersenyum dan sedikit melirik Yeji yang kini terlihat kebingungan juga, pasalnya Hyunjin tidak tahu selama ini Yeji adalah teman se-perhantuan Jaemin, Hyunjin pun tidak tahu jika Jaemin bisa melihat yang tidak-tidak.

Padahal waktu itu, ketika dirinya tiba-tiba mengunjungi anak jalanan, dia diminta oleh Yeji untuk menemani kembarannya yang sedang kesusahan, jadilah Jaemin menurut dan membantu anak jalanan itu juga membantu Hyunjin hingga sekarang dirinya dan Hyunjin begitu dekat. Hyunjin juga tak curiga sama sekali, padahal seharusnya anak itu curiga sebab dia tak kenal dengan Jaemin sebelumnya.

"Jin... Kenapa?"

Hyunjin terperangah "Lo bicara sama siapa?"

Jaemin melemparkan pandangan pada Yeji yang hanya dibalas angkatan bahu dari Yeji. Jaemin menghela napas "Latihan drama gue" elaknya.

"Kita calon dokter, bukan calon artis teater. Lo tadi sebut-sebut nama kembaran gue"

Jaemin menelan saliva "Hng,,, lo salah dengar kali"

Linier [Babu Lee]Where stories live. Discover now