14. Arena

2.8K 461 74
                                    

Jawa Tengah | 10 Juni 2021
By : GwenXylona

-Arena-

"Minggu depan, setelah sidang, Bapak berangkat ke Singapura, Mas."

Jaehyun menghembuskan napasnya lelah, lelaki itu sedikit melirik Jungwoo kemudian memijat pelipisnya. "Sekarang Papa dimana?" tanyanya.

"Kata Bang Taeil, Bapak di rumah"

"Rumah? Terus nyokap?"

"Ibu di lokasi shooting"

Jaehyun berdiri "Tolong urusin kerjaan gue, Woo. Mana kunci mobil tadi?"

Jungwoo lantas mengeluarkan kunci mobil yang tadi dilempar bos-nya itu. Ini memang pukul 9 malam, namun jam ini harusnya masih meeting tapi klien-nya masih di jalan. Jungwoo sendiri tidak tahu ada apa tapi mood Jaehyun 0% seperti ini, sejak pulang menemui adiknya sampai detik ini wajah Jaehyun masih berapi-api menahan amarah.

"Hati-hati, Mas." ujarnya ketika Jaehyun mulai melangkah. Sebenarnya dia itu memanggil Jaehyun ada tiga macam, ketika di kantor dia memanggil 'Pak', di rumah jadi 'Abang' nah kalau lagi ngomong serius jadinya 'Mas'. Sama seperti Jaemin yang memanggil Jaehyun 'Abang' ketika dirasa sedang santai, dan akan berubah menjadi 'Mas Buan' kala sedang serius.

"Apes bener malam-malam kerja, kurang ajar banget bos gua"

Jaehyun menyetir dengan tidak santai, pasalnya ayahnya itu mirip-mirip sama setan, tadi Jungwoo bilang ada di rumah, tapi bisa aja dua menit berikutnya sudah di pesawat menuju Antartika. Begitu sampai dirumah, Jaehyun masuk begitu saja, rumah besar itu sudah lama tak dirinya datangi sebab setelah Jaemin kabur, dia membeli apartemen baru, niat ingin pulang ketika Jaemin juga ingin mengambil bonekanya, namun urung hingga saat ini dirinya menginjakkan kaki di ubin marmer mahal itu.

"Pa..." teriaknya dan tidak ada jawaban.

"Papa!!" ulangnya yang masih sama tidak ada jawaban. "Anjing bener nih rumah gede banget, masa iya nyari di semua penjuru, yang ada lempoh kaki gua" bibirnya mendumal tak jelas.

"Jae...??"

Jaehyun berhenti mendumal juga berhenti berjalan, dia berbalik "Papa dimana?" tanyanya langsung.

"Di atap, kenapa pulang-pulang kok grusa-grusu gitu?"

Jaehyun menggeleng "Gue temui Papa dulu, Bang" pamitnya pada Taeil kemudian berlari menaiki tangga.

Disana Suho terlihat memandangi kota dari lantai empat, sebenarnya memandangi kolam renang, taman, dan kebun belakang sih. Tapi biar keren ditulis indahnya kota dari atap rumahnya. Jaehyun mendekatinya, berdiri disampingnya, Suho sebenarnya sedikit terkejut kala Sang putra berada dirumah. Namun dia senang, jadi dia tersenyum.

"Mas?"

"Aku berantem sama Adek"

"Kebiasaan, terus mau minta kabur kan? Jangan gitu lah, Mas. Sekali-kali minta maaf sama Adeknya"

"Dia yang salah. Masalah kabur, boleh?"

"Koe ora guyon? Iki tenan?"

"Yakin"

"Di situasi sekarang, risikonya tinggi, kamu jangan gegabah"

"Aku gak guyon, Pa. Papa sing mempermainkanku saiki"

"Keputusan Papa kan ada di kamu"

Jaehyun tersenyum, lelaki itu kemudian mengeluarkan ponselnya menelpon Jungwoo.

Linier [Babu Lee]Where stories live. Discover now