"iyha lucu, pasti banyak barang yang samaan" ucap Dewa.

"lucu deh, pasti rame nanti rumahnya" ucap Nanda.

Dewa baru nangkep kemana arah pembicaraan mereka, ia menoleh ke Nanda yang sedang asyik melihat film romantis kali ini. Ia menggenggam pelan tangan Nanda, Nanda spontan menoleh, melihat senyuman hangat milik Dewa.

"kamu pengen yha?" tanya Dewa.

"pengen apa?"

"punya anak kembar" ucap Dewa.

"munafik kalo aku nggak pengen Mas, tapi yhaa gimana kalo tuhan cuma ngasih Dehan aja" ucap Nanda.

Dewa tau bagaimana perasaan Nanda, ia lalu membawa Nanda ke pelukannya, ia kecup sebentar kedua pipi itu, mengusapnya pelan.

"sabar yha, tunggu sebentar lagi" ucap Dewa.

Mau tak mau Nanda tersenyum, ia langsung memeluk Dewa dan mengangguk pelan.

"tidur yuk, dah malem juga" ucap Dewa.

"iyha Mas"

"kamu duluan aja, Mas mau naruh berkas ini ke ruang kerja Mas" ucap Dewa.

Nanda pun melangkah ke kamar, sedangkan Dewa ke ruang kerjanya. Saat tiba di kamar, ia meraba perutnya.

"apa aku bisa hamil lagi, buat ngabulin permintaan Dehan, ingin rasanya aku hamil lagi" gumam Nanda.

Ia masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Saat ke luar kamar mandi, ia melihat suaminya yang udah tiduran di kasur.

"dah selesai?" tanya Dewa.

"udah Mas" ucap Nanda.

Dewa menatap Nanda, "habis nangis yha?" tanya Dewa penuh dengan selidik.

Nanda tersentak, "n-nggak kok Mas" elak Nanda.

"Sayang" tekan Dewa.

"i-iyha, karna t-tas gucci kesukaanku sold out" ucap Nanda dengan sedikit menunduk.

"bener? bukan karna hal lain kan?"

"nggak Mas, nggak ada" ucap Nanda.

Dewa mengisyaratkan Nanda untuk mendekat, saat mendekat, ia dudukan Nanda di pahanya.

"Mas paham betul sama sifat kamu, Mas tau kamu berbohong, tapi Mas juga nggak papa kalo kamu belum mau ngomong sama Mas, tapi diusahakan Mas tau dengan cepat" ucap Dewa.

"maaf Mas"--batin Nanda.

"sudah, jangan jadi beban. sekarang tidur yha" ucap Dewa.

"maaf yha Mas" cicitnya pelan.

"iyha, nggak papa" ucap Dewa.

Nanda membenarkan posisi tidurnya, lalu ia tarik selimut sampai menutupi kepalanya, Dewa yang melihat hanya diam saja, mana Dewa tau kalau Nanda sedang menahan isakannya, semoga saja Dewa tak mendengar isakan lirih Nanda.


• • • • • • • • • • • • • • • • •

Pagi harinya, Nanda bangun terlebih dahulu. Ia pusing, keningnya panas. Namun ia masih menyiapkan sarapan untuk Dewa dan Dehan.

Dewa yang bangun dan tak mendapati sang istri, ia pun turun, melihat Nanda yang memotong daging ayam.

Grep...

"eh!" kaget Nanda.

"bikin sarapan apa?"

"cuma ayam tepung kok" ucap Nanda.

"kamu demam yha?" tanya Dewa.

"nggak tau, tadi sih kepalaku pusing" ucap Nanda.

"mual-mual nggak?"

"nggak, cuma sedikit panas aja" ucap Nanda.

"biar Mas aja yang masak, kamu duduk aja" ucap Dewa.

"nggak usah Mas, aku aja yang masak. mending Mas bangunin Dehan, terus mandi" ucap Nanda.

"jangan bantah, oke" ucap Dewa.

Nanda pun sedikit bergeser agar Dewa bisa memasak. Dimulai dari potong ayam, masukkan ke kocokan telur, melumuri tepung, dan digoreng Nanda senantiasa melihat kelihaian suaminya.

"tadaa~ sudah selesai, Mas ke atas dulu. kalo mau nyiapin nasinya, nggak papa. habis ini, minum obat demam yha" ucap Dewa.

Nanda mengangguk, "iyha Mas" ucap Nanda.

"Mas bangunin Dehan dulu" ucap Dewa lalu pergi meninggalkan Nanda.

"tadi malem Mas Dewa denger aku nangis nggak yha, takut kalo sampe denger tangisan aku"--batin Nanda.

Tanpa Nanda sadar, ia sudah lama melamun, bahkan ia tak kerasa kalau suami dan anaknya berada di sampingnya.

"unda!" pekik Dehan sambil menepuk pundak Nanda.

"e-eh" kaget Nanda, "yha Dehan, kenapa?" tanya Nanda.

"kamu yang kenapa. dipanggil nggak nyahut, ngelamunin apa?" tanya Dewa.

"n-nggak ngelamun apa-apa kok Mas" ucap Nanda dengan tersenyum.

Dewa menghela nafasnya, "Dehan mau makan apa? ayah siapain" ucap Dewa.

"aku aja Mas yang nyiapin" ucap Nanda.

"Mas aja, kamu duduk. kamu kan sakit" ucap Dewa.

"aku aja yha Mas" kekeh Nanda.

"Nanda, duduk" ucap Dewa sedikit tegas.

Nanda tersentak untuk kedua kalinya, ia takut. ia pun duduk di kursinya, Dewa menurunkan Dehan, lalu ia menyiapkan sarapan mereka hari ini.











Tebece....:v

Sorry for typo...

Only You END || Kookv S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang