Wahana itu pun berhenti berputar, bersamaan dengan detak jantung adrian yang seolah ikut berhenti berdetak . Sebisa mungkin ia mengatur ekspresinya.
"kakak duduk di sana! "tunjuk arum yang sudah mendaratkan dirinya di salah satu sisi bianglala tersebut.
Adrian mengernyit tak suka "kenapa? Itu masih muatkan buat berdua? "
"ihh, sempit kak. Udah deh nurut aja kalau di bilangin. "gerutu Arum seraya menekan tubuh adrian untuk duduk di depannya.
"Wooooowoooooooo~ .... "seru adrian yang mulai merasa panik ketika wahana itu bergerak, membuatnya semakin naik dan naik. Tanpa sadar tangannya meremas tangan Arum dengan sangat erat, rasa mual itu seketika hinggap.
"seru kan kak? "pekik Arum seraya tersenyum lebar.
Adrian tak menjawab , memilih menutup matanya seerat mungkin. Hingga dirasa tak ada lagi pergerakan, sedikit-demi sedikit ia membuka penglihatannya. Nafasnya yang tadinya ia tahan kini mulai berangsur normal , diiringi bulir keringat yang membasahi pelipis juga pipinya.
"ayo --"ujarnya Pelan sambil menggapai tangan arum, sementara satu tangannya yang lain mencoba membuka pintu bianglala tersebut.
"kakak mau kemana? "
Adrian menghela nafas panjang"keluar rum, udah selesai kan? "
"kakak mau loncat dari sini? "
Mata adrian sontak berpendar "WHAT THE HELL , kenapa berhenti? "tanyanya spontan ketika sadar bahwa kini dirinya masih berada di puncak tertinggi,padahal ia pikir semua ini sudah berakhir.
"karna ada yang naik di bawah? "jawab Arum tanpa beban membuat mata adrian membulat sempurna,mulutnya yang terbuka dan berniat mengeluarkan keluh kesah itu terkatup erat saat matanya menangkap sebuah pemandangan indah di depannya .
Wajah arum yang dihiasi sinar ,dilengkapi senyum manis nan tulus itu seolah membiusnya. Untuk pertama kalinya Adrian tak mampu berkata selain sempurna, wajah itu begitu sempurna. Arum memang tak secantik wanita di luar sana, gadis itu hanya memakai riasan tipis yang tampak sangat sederhana. Tapi di mata adrian, she's perfect.
"ihhh, liat kak ! Bagus bangetkan pemandangannya kalau dari atas sini.cantik .!"seru Arum dengan senyum yang tak lekang.
"iya, cantik! "jawab adrian tanpa disadari.
"dulu masih di bandung, ibu suka banget ajakin Arum ke pasar malem.bahkan sampai Arum udah smp pun,ibu masih suka ajakin Arum.kita selalu naik bianglala berdua. "tutur Arum dengan pandangan menerawang.
" berdua? Terus ayah? "tanya adrian tampak tertarik.
Arum terkekeh "ayah ngeselin,selalu ada aja alesannya kalau di ajak naik bianglala. Yang inilah, yang itulah. Tugasnya itu cuma nungguin Arum sama ibu , sama bayarin belanjaan kita ."
Tawa renyah Arum pun tampaknya menular pada adrian "punya takut juga ternyata? "lirihnya di akhir tawanya.
"coba aja ibu masih ada,pasti dia bakal seneng banget kalau Arum ajakin kesini! "
Kening adrian mengkerut mendengar kalimat janggal dari bibir arum "kalau? "
Arum mengangguk "iya. "balasnya singkat.
"emang ibu kamu kemana? "
Arum tersenyum penuh arti "surga. "
Seketika Adrian terdiam,matanya memaku Arum "Rum..-"
Arum kembali tersenyum "aku nggak papa,hehe "
"udah lama? "
"baru 1 tahun yang lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBREAKING (On Going)
Romance~HEARTBREAKING~ _________________________________________ Perlahan ia melangkah,menepis jarak yang terbentang diantara keduanya.Hingga akhirnya ia mensejajarkan dirinya tepat didepan gadis yang wajahnya kini tampak basah,campuran keringat juga air...
SAVAGE ADRIAN
Mulai dari awal