[daniel-yerin] : ex (2/3)

Mulai dari awal
                                    

"Hei, aku tak mau setelah ini dicap sebagai pemerkosa olehmu," kekeh Keisuke. "Aku tak akan mau bercinta tanpa persetujuan dari pihak wanita, seberat apapun nafsuku. Aku punya harga diri."

"Oh, Keisuke! Aku juga tak mau membuang banyak waktuku, manajer menungguku di dorm!" Yerin memutar posisinya menghadap Keisuke.

"Jangan bergerak begitu, Yerin-san. Kau tidak sadar telah membuatnya masuk, hm?"

Yerin berdecak sebal, sebelah bibir atasnya terangkat memperlihatkan raut wajah yang amat kesal. Keisuke tertawa geli, tangannya yang bebas menyingkirkan poni Yerin dalam sekali usapan tangan. Dahi lebarnya menjadi sasaran empuk Keisuke untuk mengecupkan sentuhan kasih sayang kepada si cantik anggota girl group Korea ini.

"Cepat selesaikan ini," geram Yerin. "Di kamar."

——

Di salah satu ajang penghargaan bergengsi di industri musik Korea, GF akan hadir sebagai salah satu bintang tamu dari beberapa nominasi. Tak hanya grupnya yang akan menerima penghargaan nanti, tapi Yerin sendiri akan tampil sebagai MC bersama idol lain.

Beruntung dirinya tidak ditempatkan di samping si brengsek Kang Daniel. Melihat tingkahnya ketika menyapa waktu rehearsal sebagai formalitas saja sudah membuatnya muak setengah mati, apalagi harus berada di dalam satu frame hari ini.

"Mati saja kau sama si jalang itu, sial." Yerin mengumpat dalam hati ketika mereka turun dari panggung untuk bersiap-siap tampil bersama grup masing-masing.

Yerin baru saja selesai mengenakan kostum panggung dan merapikan riasan ketika Sowon memanggil.

"Siapa yang cari di tengah-tengah ​acara begini?"

Pemimpin grup yang terkenal tinggi dengan kecantikan supermodel itu menggedikan bahunya. "Kukira kalian sudah berakhir setelah mereka dikabarkan kencan," kata Sowon sekilas lalu sambil berjalan, tanpa kontak mata yang membuat Yerin keheranan.

Pintu dibukanya, terkejutlah ​Yerin. "Mau apa kau?" Matanya buru-buru melirik ke sekeliling, berharap tidak ada yang mendapati kedatangan seorang Kang Daniel di depan ruang tunggu GF.

"Aku perlu bicara."

Yerin menatapnya tajam, menelisik kedua mata sipit itu. Dia bisa saja langsung menolak, tapi jika Daniel tak terima ditolak dia bisa kena masalah di sini. Tentu saja Yerin enggan menarik perhatian dari artis lain, bahkan para staf.

Maka dia menutup pintu tanpa pamit. Berjalan mendahului Daniel dan sebisa mungkin menciptakan jarak yang cukup jauh, menuntun lelaki itu ke tempat yang menurutnya aman untuk satu menit menyumpahi Kang Daniel.

"Sumpah mati, aku kesal padamu yang berani mengetuk pintu ruangan kami dan mengatakan bahwa kau mencariku," seru Yerin begitu mereka tiba di koridor dekat toilet dan gudang properti.

"Kau sudah puluhan kali menolak teleponku lalu menggantinya dengan nomor baru. Jadi ini satu-satunya cara agar kau—"

"Kau ini mau apa sih, Daniel?" Yerin menjaga intonasi suaranya agar tetap tenang. "Kita sudah berakhir dari dulu, dan yang waktu itu adalah pertemuan terakhir. Kenapa kau masih saja terus mengusik hidupku, sih, sialan?"

Di balik saku celana hitamnya, Daniel membenamkan kedua tangan di sana. Tampangnya yang tampan itu sama seperti yang seringkali​ terlihat​ di media: senyumnya lebar dengan gigi kelincinya. Dia santai, sangat kontras dengan​ Yerin yang gelisah.

"Siapa suruh kau ganti nomor?" tanya Daniel. "Aku cuma mau tanya, apa kau betulan tidur dengan Keisuke di malam yang sama saat pertemuan terakhir kita?"

Pertanyaan yang tidak diprediksi​ itu membuat Yerin melotot. Matanya sempat melirik ke sekitar koridor yang sepi sebelum mengatakan: "Apa pentingnya buatmu?"

creme brulee // yerin ft. 96 boysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang