"ngapain bertemu lelaki tua yang style nya ketinggalan zaman itu, nanti saja, mending kamu ikut dengan ku".
"hyunjin dia─" felix ingin bicara tapi hyunjin memberi gestur menggunakan tangan, mengisyaratkan agar felix tutup mulut saja, jangan menyela.
"lelaki kuno itu tidak kan mau di ganggu saat jam istirahat begini, dia lebih senang berkutat dengan buku olahraga nya, padahal dia tidak bisa olahraga karna tulang nya lembek".
"hyunjin─"
"syut kau diam saja buriq" hyunjin menempatkan satu telunjuknya tepat di bibir felix, seolah tak membiarkan felix berbicara sepatah katapun atau menghentikan gombalan maut nya kepada mahasiswa baru.
"ayolah ikut bersamaku saja kekantin, ada menu baru hari ini, ku yakin kau akan suka"
"maaf, aku tidak bisa pak jackson menunggu ku"
"syut... Syut... Syut... Berhenti menyebut nama lelaki berambut keriting hampir botak itu, pak tua itu tak akan suka di ganggu". Hyunjin lagi-lagi tak membiarkan anak manis ini lepas begitu saja.
Tanpa hyunjin sadari pak jackson dari kejauhan akan menuju kearah mereka, oh ralat, menuju kearah putra manisnya, sangat beruntung dosen itu tak mendengar pernyataan hyunjin barusan, jika tidak, bisa dipastikan hyunjin akan di tendang keluar dari kampus ini dengan cara yang tidak terhormat.
"tapi aku harus bertemu papa ku"
"papa mu itu tak akan suka di─" hyunjin diam sejenak, membeku untuk mencerna kembali perkataan lelaki manis di hadapannya.
Felix yang menyaksikan hanya memutar matanya malas.
.
.
.
.
.
.
"papa?""papa??"
"PAPA???"
bagus hwang, kau melakukan kesalahan di hari pertama berkenalan dengan calon pacar mu.
"dia keriting dan hampir botak" jeongin mengulang ucapan hyunjin beberapa saat yang lalu.
"ah tidak tidak dia tanpan" hyunjin gelagapan sendiri. Jeongin melangkah mendekati hyunjin dan─
"dia kuno dan tak pandai olahraga karna tulang lembut" sambung nya.
"t-tidak dia perkasa".
"dia hanya membaca buku saja tanpa pandai apa-apa"
"t-tidak dia lelaki modern".
"tapi bagaimana ya, aku mencintai papaku... Pria bermata rubah memberi senyum manisnya kearah hyunjin kemudian menyapa lelaki lain yang kini berdiri tepat di belakang hyunjin......... "Hy papa".
Jeongin berjalan melalui hyunjin yang tiba-tiba mati rasa, hy papa katanya? Bagus hyunjin lanjutkan saja, malaikat maut sebentar lagi akan mencabut nyawamu secara percuma, senang bila mencabut playboy tak berguna sepertimu. Mungkin inilah mengapa ia dijuluki memble :)
"anak manisku, apa kabar sayang" pak jackson memeluk anak semata wayangnya penuh kasih.
"aku baik, papa bagaimana?" pria manis membalas pelukan sang papa.
"ah aku sehat sayang, lee felix kau sudah berkenalan dengan nya kan?"
Felix mengangguk saja menandakan ia dan jeongin sudah saling kenal.
"baiklah jika begitu nak mari ikut keruangan ku".
Seperginya jeongin dan pak jackson barulah hyunjin dapat bernafas lega.
"yaaaa!!!! Mengapa kamu tidak mengatakan dari awal jika si ngin-ngin itu anak nya pak jackson?" hyunjin menatap felix dengan tatapan tak percaya.
Sungguh, hyunjin ingin sekali mencekik dirinya sampai mati saat ini dan mengubur diri sendiri ditengah lapangan kampus mereka.
"bagaimana aku mau bilang, kamu dari tadi nggak mau aku bicara sepatah katapun".
"kan bisa langsung bicara feliiiiiiix".
Felix hanya mengangkatkan bahunya dengan mulut yang mencibir. Kemudian berlalu pergi meninggalkan hyunjin.
"yaak!!! Tunggu aku".
Kesan pertama yang tak mengenakkan. Selanjutnya bagaimana cara hyunjin mendekati calon kekasihnya jika first imprasion saja sudah buruk..
Entahlah kita lihat saja kedepannya nanti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Wellcome ganteng nya noona ❤❤Okey see you soon yorobun :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit - Binjinbok √
Fanfiction¶ kuch kuch hota hai remake Bin, Jin, Bok version.
empat •
Mulai dari awal