17. Fuckhead

2.5K 435 33
                                    

Jawa Tengah | 18  Juni 2021
By : GwenXylona

-Fuckhead-

Semua yang ada didunia itu Allahualam, itu yang selalu dibisikkan oleh Somi sejak gadis itu meregang nyawanya dan datang padanya malam hari dalam keadaan berlumuran darah, bukan seperti Somi yang dia kenal, malam itu satu hari setelah pemakamannya dan kala itu Jaemin masih kelas 8 SMP, malam itu Jaemin sakit, Somi datang padanya, mengatakan padanya jika Tuhan berkuasa.

Sejak malam itu pula Jaemin membenci dirinya sendiri, kemampuan itu justru membuatnya menderita, banyak sekali cara untuk menyelamatkannya, tetapi Jaemin tidak bisa, puluhan nyawa orang yang dikenalinya baik kenal dekat maupun jauh harus lenyap didepan matanya. Rasa bersalah memuncak setiap kali Somi berada disampingnya, selalu menjaganya, mendampinginya, membantunya tanpa mengeluh sedikitpun. Somi gadis baik, lalu mengapa nasibnya begitu tragis ditangan Jaemin?

Melihat paras Nancy, Jaemin merasa tidak enak, entah mengapa meskipun Jeno yang melakukannya tetapi dia malu, dia tidak mengenal Nancy, bahkan wajahnya saja dia lupa dan baru ingat saat ini, hanya saja didalam mimpinya nama Nancy dan Jeno berkali-kali terucap oleh orang-orang. Wajah Nancy dan Somi tidak mirip, tetapi begitu melihatnya, Jaemin teringat Somi, sungguh.

"Jaemin?" Nancy melambaikan tangannya didepan wajah Jaemin membuat Jaemin sedikit tersentak kemudian sedikit tersenyum.

"Gue duluan ya, makasih, hampir aja gue jatuh" pamit Nancy yang hanya diangguki oleh Jaemin sambil berkata "Hati-hati" yang dibalas senyuman oleh Nancy.

Jaemin menghela napas, hendak melangkah ketika bahunya ditepuk dari belakang, ada tiga curut membawa banyak belanjaan. Jaemin bergerak mengambil dua plastik besar yang dibawa oleh Jeno, cowok itu terlihat kesusahan membawa empat kantung plastik jadi dia bantu.

"Lo kesini naik apa?" tanya Renjun.

"Bus, mobil gue dibawa Felix"

"Kenapa lo bolehin?" Haechan bertanya heran, masa iya yang punya mobil malah naik bus?

"Buat bawa salah satu anak panti yang sakit kenapa nggak" balas Jaemin jujur.

Keempat mahasiswa itu memasuki mobil setelah menata barang dibagasi, mobil yang dikemudikan oleh Jeno itu melaju keluar dari area super market. Mata Jaemin sedari tadi gelisah menatap sekeliling, hatinya bergetar entah mengapa, seperti akan terjadi sesuatu, mati-matian dia mengingat mimpi itu, bagaimana kondisi saat itu terjadi, namun tidak bisa, yang ada malah pusing.

"Lihat tuh bobanya opening, beli kuy" Haechan menunjuk stand boba dipinggir jalan dan sepertinya Jeno juga tertarik jadi dia menghentikan mobilnya.

Karena baru opening jadinya ramai, Jaemin melongos, dia benci mengantre lama. Jadi dia tetap duduk manis di mobil membiarkan tiga temannya turun, dari sana Haechan bertanya padanya "Mau rasa apaan lo?" begitu yang dibalas gelengan oleh Jaemin.

"Gue nggak bisa minum susu."

Nah baru ingat kan?

"Ada kopi kok, mau?" Jeno kini bertanya yang diangguki Jaemin, Jaemin kok nolak kopi.

Jalanan siang itu begitu ramai, namun tak sepadat itu hingga menimbulkan kemacetan, mata Jaemin itu entah karena memang tajam atau bagaimana, dia melihat Nancy. Cewek itu duduk di halte sebrang jalan sana, masih Jaemin pantau hingga bus datang dan Nancy masuk, duduk disalah satu kursi, dan ternyata Nancy pun melihatnya, gadis itu tersenyum padanya dan melambaikan tangannya yang dibalas senyuman oleh Jaemin.

Namun senyuman Jaemin pudar seketika saat sadar akan sesuatu, kecelakaan besar menimbulkan puluhan korban yang terlintas dimimpinya. Lelaki itu menegang kemudian keluar dari mobil untuk melihat bus yang sudah melaju "Renjun, Jeno, Haechan!!!" panggilnya cepat.

Linier [Babu Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang