19. Kedatangan Karina

Mulai dari awal
                                    

"ga? maksudnya gimana?" kutanya sekali lagi.

"y-ya kan aku sakit, mungkin dia mau jenguk gitu?" jawabnya dengan terbata-bata.

"no, poinnya bukan itu, dia tau kamu sakit?"

"iy-ya tau"

"sejak kapan?"

"sya sini duduk dulu ya?"

"sejak kapan?" aku mengulang pertanyaan ku.

"sya-"

"kok belum pada makan? nungguin bunda?" perkataan Arga terpotong karena bunda datang dengan membawa beberapa obat untuk Arga, aku langsung kembali menuangkan bubur yang kemudian aku letakkan kehadapan mereka masing-masing.

Seketika suasana berubah menjadi canggung sekarang.

"Arsya ngga makan?" tanya bunda.

"sudah tadi bun, sarapan dirumah" jawabku, bohong.

Aku ngga bisa untuk makan dalam keadaan otak yang sedang berpikir keras kayak sekarang, mungkin kelihatannya aku agak lebay, tapi kalau adanya urusan antara Arga dan juga Karin yang aku ngga tau kayak sekarang ini, buat aku jadi berpikir yang macem-macem.

Sementara yang lain masih sibuk menghabiskan sarapannya, bel dirumah Arga berbunyi, "biar Arsya aja" ujarku yang kemudian berjalan menuju pintu utama rumah Arga.

Begitu aku buka pintunya, jantungku langsung berdetak 2 kali lebih cepat dari pada biasanya, ada Karina dengan satu orang wanita lain di belakangnya.

"Arsyakila?" panggilnya dengan sedikit senyum tipis, sementara orang di belakangnya malah lihatin aku dari atas sampai bawah, aku ngga terlalu peduli sama orang ini karena aku ngga kenal.

Aku membalas senyum Karina kemudian mempersilahkan dia untuk masuk kedalam.

Badanku langsung gemeteran, ini sebenernya ada apa?

Aku tau mereka berteman baik, tapi apakah mereka seakrab ini ya sampai Karina jauh-jauh datang kerumah keluarga nya Arga untuk menjenguk dia yang baru keluar dari rumah sakit?

Namun yang menjadi pokok dalam pikiran ku sekarang adalah, sejak kapan Karina tau kalau Arga sakit?

Kedatangan Karina membuat semua anggota keluarga Aditama ini menatapnya, Bunda tersenyum ramah, sementara dua anak nya memasang wajah bak orang tolol.

Tapi wajah yang lebih kelihatan tolol disini adalah aku.

"sibuk kuliah ya rin? sampe baru jenguk sekarang? padahal biasanya datang paling duluan kalau Sungchan nya kambuh" ucap Bunda Arga yang buat aku mau mati.

"iya tante maaf ya lagi sibuk banget belakangan ini" jawab Karin, Arga langsung berdiri kemudian narik tangan aku untuk naik ke lantai atas menuju kamar dia, "aku bisa jelasin" ucapnya setelah menutup pintu kamar.

Dia belum menjelaskan apapun sementara aku malah langsung nangis karena takut dengan beberapa kemungkinan yang terjadi.

Salah satunya adalah aku takut bahwa sebenarnya Karina lebih dulu tau soal penyakit Arga.

[2] Day After Day|Sungchan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang