18. Die

2.8K 439 34
                                    

Jawa Tengah | 21 Juni 2021
By : GwenXylona

-Die-

Sejak kecil, Mark selalu mendapatkan apa yang dirinya inginkan, bahkan ia masih ingat suatu hari dengan gamblangnya dia bilang kepada ayahnya jika dia ingin menjadi seorang kakak, dan benar satu tahun kemudian Jeno lahir, dia menjadi kakak sesuai yang dirinya minta. Kehadiran Jeno saat itu membuatnya bahagia, sungguh. Mark kecil yang rela melakukan apapun untuk adiknya.

Jeno pun bahagia, mempunyai dua kakak yang menyayanginya membuatnya tak tahu apa itu kesedihan. Hidupnya saat kecil begitu bahagia, kedua orangtua dan kedua kakaknya menjadikan dirinya raja. Lalu hari itu datang, Papa ketahuan memiliki wanita simpanan, bahkan wanita itu saat itu sedang mengandung. Mama begitu terpukul, jiwanya terganggu dan berakhir dirumah sakit. Tidak lama setelahnya Taeyong harus pergi ke Amerika untuk study-nya.

Hanya tinggal Jeno, Mark, dan Papa. Dua anak itu masih bertahan, Mark masih menyayangi Jeno seperti dulu tak berubah, Mark menganggap jika hanya dirinya lah yang Jeno punya saat itu. Setiap hari membantu Sang adik mengerjakan tugas-tugasnya, menemani adiknya bermain game, atau hanya sekedar menonton kartun bersama.

Mark anak yang cerdas, semua tahu itu. Maka dari itu Papa begitu ambisius terhadap putra tengahnya itu, tanpa sepengetahuan apalagi seizin Mark sendiri, Papa telah menyiapkan segalanya. Sekolah Mark terjamin di Amerika bersama Taeyong. Mark menolak dengan Jeno sebagai alasannya. Namun akhirnya Mark tetap kalah, ayah mereka lebih berkuasa. Jadilah hanya tinggal Jeno dan Papa, Jeno selalu sendirian.

Suatu ketika Papa pulang dalam keadaan yang begitu berantakan, ternyata wanita selingkuhannya meninggal saat melahirkan, begitu pula bayinya. Jeno tentu saja senang sebab masih ada harapan bagi keluarganya bisa seperti semula. Ternyata Tuhan belum selesai mengujunya, Papa masih mencari yang lain.

Yang Jeno tahu namanya Listyan, wanita yang ternyata adalah ibu dari Nancy, temannya. Saat itu hari-hari Jeno begitu membosankan, setiap hari mengunjingi ibunya dirumah sakit, lalu ketika sore dia akan belajar dan ketika malam selalu menahan Papa supaya tak pergi dari rumah menemui siapapun, melindungi Papa supaya Papa tidak menyesal nantinya dan selalu berakhir tragis. Hubungannya dengan ayahnya hancur.

Bertahun-tahun masih terus bertahan dalam keadaan tidak sehat itu, dia juga sudah mulai berkarir didunia model. Lalu tiba disaat Jeno tidak bisa lagi menahan amarahnya. Entah mengapa dia justru cosplay menjadi laki-laki brengsek dengan menjadikan Nancy dan adiknya, namanya Denise miliknya. Bertahan lama hingga Mama menghembuskan napas terakhirnya dan Jeno memutuskan untuk kabur.

Semuanya salah Papa, itu yang Jeno tahu, hingga saat ini Jeno ternyata tidak tahu apa-apa.

"Mamamu yang nyuruh Papa sama Tante Listyan b-bareng, Jeno. Papa udah nolak, tapi Mama m-memaksa. Tante Listyan itu sahabat Mama."

Jeno menunduk, ternyata kekacauan ini disebabkan oleh dirinya sendiri. Andai saja ia tak melakukan sesuatu kepada Nancy. Pasti Papa---

"Papa kecewa sama kamu"

Jeno semakin tertunduk.

Diatas brangkar itu, dengan lemah tangan Papa mencoba meraih tangan putra bungsunya. Jeno yang peka langsung menangkap tangan sang ayah, menggenggamnya erat "Maaf" lirihnya.

"Papa menyembunyikan itu karena itu permintaan Mama kamu, sayang."

Taeyong dan Mark sedikit menarik ujung bibir mereka saat Jeno mencium tangan Papa.

"Dan untuk Lio dan Mark, Papa dan Mama sudah merencanakan study mereka sejak dulu, itu permintaan Mama juga. Lalu kamu, kamu berbeda, Papa dan Mama pengin kamu disini aja, disisi kami, menemani kami. Tapi kamu justru salah paham dan keadaan Mama memburuk."

Linier [Babu Lee]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz