𝓓𝓲𝓪 𝓮𝓵𝓲𝓼𝓱𝓪 #20.

Mulai dari awal
                                    

Sedangkan Anggara tersenyum miring menatap adiknya itu, Boy yang merasa ditatap pun menatap balik abang nya dengan malas seakan tau apa yang dipikirkan oleh Anggara

"Apa?" Tanya Boy malas, Anggara pun mengangkat bahunya

"Tumben" Ujar Anggara yang masih tersenyum miring

"Alan cuma tanggung jawab, karena dia masuk rumah sakit gara-gara selamatin Alan" Jelas Boy yang tak sepenuhnya benar

"Pesan abang cuma satu,,," Ucap Anggara menggantung, Boy pun menaikkan sebelah alisnya

"Jangan sia-siain selagi ada, karena jika dia sudah pergi saat itu juga kita akan menyadari betapa pentingnya kehadiran dia dalam hidup kita, utamain hati bukan gengsi" Lanjut Anggara yang membuat Intan terkekeh

"Flashback ya bund?" Ledek Intan pada Anggara yang diangguki santai olehnya

Sementara Boy hanya diam memikirkan ucapan abangnya itu, ia pun hanya mengangguk pelan

"Permisi, maaf den ini bubur ayamnya" Ucap Bi Atun-seorang pembantu di rumah Boy-sembari menyerahkan sebuah paper bag

Memang tadi malam, Boy berpesan kepada Bi atun agar pagi ini dibuatkan bubur ayam untuk Bebby

"Makasih bi" Ucap Boy sopan

"Sama-sama kalo gitu bibi permisi" Pamit Bi atun sembari sedikit membungkukkan badannya, mereka pun tersenyum ramah sembari mengangguk, kecuali Boy dan Anggara yang hanya mengangguk

"Alan pamit, assalamu'alaikum" Pamit Boy sembari mencium punggung tangan Liam dan Rere

"Waalaikumsalam" Balas mereka semua

Boy berjalan keluar rumah menuju garasinya,sesampainya di garasi ia langsung menaiki motor sportnya itu

Setelahnya ia langsung menancapkan gas menuju rumah sakit dimana Bebby dirawat

Ia mengendarai motor sportnya dengan santai,Kemeja yang tidak ia kancing kan itu berterbangan bebas ke belakang

Sesampainya diparkiran rumah sakit, Boy memarkirkan motornya dan melepas helm full facenya, lalu dengan wajah datar Boy menyugar rambutnya kebelakang

Pergerakan Boy tak itu tak luput dari pengunjung rumah sakit yang sedang berada diparkiran, banyak yang berdecak kagum bahkan ada yang terang-terangan mencoba mendekati Boy

"Hai" Sapa seorang gadis yang menggunakan dress berwarna unggu diatas lutut

Boy hanya menatap gadis itu datar, tanpa ada niatan menjawab

"Kenalin nama aku Wina, kalo kamu siapa? Siapa tau kita bisa berteman, atau bahkan teman hidup" Ujar gadis itu genit

"Sorry, istri saya sudah menunggu" Ucap Boy dengan menekan kata istri, dan jangan lupakan wajah datar nanti dingin itu, lalu ia melenggang pergi masuk kedalam rumah sakit

Gadis yang menerima penolakan dari Boy pun merasa malu, ditambah lagi bahwa Boy mengatakan sudah mempunyai istri, sungguh hancur image-nya karena telah mengoda suami orang-pikirnya

Nyatanya apa yang Boy ucapkan hanyalah sebuah omong kosong, sungguh ia sangat malas harus berurusan dengan perempuan semacam itu

Boy melangkahkan kakinya menuju ruang rawat Bebby, sesampainya didepan ruangan itu Boy langsung masuk kedalam tanpa permisi

Saat pintu sudah terbuka, Boy dapat melihat Bebby yang masih tertidur nyenyak

Boy pun menatap jam yang melingkar di pergelaran tangannya, dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul 07.54

DIA ELISHA [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang