Yerin pun memberikan kunci kepada Sinb.
"Apa? Kita yang mengeluarkan uang tapi orang pas- pasanlah yang meminum kopinya? Siapa namamu?"
Yein pun akhirnya tidak bisa menahan amarahnya dan mencabut name tag dari dada Yerin.
Yein tak lagi memedulikan siapa dirinya. Begitu melihat Yein yang hendak pergi meninggalkan lounge tanpa sedikit pun mengindahkan ucapannya, Yein pun akhirnya tak kuasa menahan amarah dan mencabut papan nama dari dada Ah Young.
Kenapa dia melakukan itu?" Yerin memegangi lengan Sinb.
"Sinb, jangan membuat masalah jadi lebih besar lagil Terima saja ocehannya. Sabarlah, bgaimanapun juga aku tidak mau dipecat."
Karena memikirkan posisi Yerin dan melihat Yein bergegas meninggalkan lounge sambil membawa pin nama Yerin dengan sikapnya yang arogan, Sinb pun tak bisa tinggal diam.
"Apa karena aku sering datang setiap bulan jadinya kau begitu saja diberi peringatan? Mengapa kau diam sa dan menerima ocehannya? Aku benar-benar menyesal ak pertemuan ini."
Sinb yang datang dengan maksud untuk mengambil kunci dari teman sekamarnya itu merasa tidak ada yang salah denga mengancam pekerjaannya. Namun, bagi Yerin pertemuan itu telah mengancam pekerjaannya. Pada akhirnya, yang bersalah atas peristiwa ini adalah Sinb, yang tentunya membuat dia merasa tidak enak pada Yerin. Sinb memandang ke arah Ah Young yang khawatir akan dipecat. Kemudian, melangkah pergi meninggalkan lounge.
***
Dengan perasaan berat Sinb keluar dari department store, Seiring dengan langkahnya, la berdiri berdampingan dengan Yein di depan bangunan itu. Sinb, yang masih diselimuti oleh perasaan jengkel, berjalan menghampiri wanita yang telah mengambil papan nama pramusaji malang itu. Sinb berpikir, entah bagaimanapun caranya, wanita itu harus mengembalikan papan nama Ah Young. Yein yang melihat Sinb memberikan respons dengan raut wajah angkuh, seolah mengatakan 'Memangnya kamu ini siapa?'.
Pada saat itu, seorang pencopet berlari ke arah Yein dan Sinb.
Suster memeluk bayi teman Yein dan tampak salah tingkah. "Oh, tas! Tasku! Pencuri! Pencuru! Tasku, tasku bagaimana ini? Suster, apa kamu sudah gila? Cepat tangkap dia bagaimanapun caranya! Itu tas mahal!" teriak teman Yein.
"Maaf sekali, Nyonya. Saya khawatir bayi ini akan terluka." jawab suster.
"Kenapa meminta maaf? Jangan-jangan suster berkomplot dengan pencopet barusan? Jika sepintas, aku lihat sepertinya memang benar. lya, satu komplotan. Suster harus bertanggung jawab!" desak teman Yein.
Orang-orang yang ada di sekitar lokasi tampak mengerubung mereka. Suster yang mengasuh bayi itu menangis, sementara si pencuri baru masuk ke dalam mobil. Semua yang ada disana merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus diperbuat.
"Peristiwa ini memang tak terduga, barangkali karena sedang sial saja." Ucap Sinb bermaksud meringankan beban suster tersebut.
"Suster tunggu saja di sini!"
Seketika itu pula terlihat seorang pelajar yang tenga melintasi jalur khusus sepeda bersamaan dengan sebuah kendaraan yang berhenti karena lampu merah.
"Aku pinjam sebentar."
Sinb menaiki sepeda pelajar itu lalu membuntuti komplotan pencuri yang ada di dalam mobil dengan sekuat tenaga. Sementara komplotan pencopet mengambil jalan utama. Sinb masuk dan menerobos lorong jalanan kecil.
Sinb mengendalikan sepedanya, keluar dari lorong, lalu masuk ke atas jembatan layang. Komplotan pencuri pun memasuki jembatan yang sama. Untungnya tidak ada kendaraan lain yang sedang melaju. Sinb menghela napas, lalu meloncat turun kebagian bawah jembatan. Para pencuri itu terkejut melihat Sinb. Mereka pun menyalakan lampu dan memutar mobil tiga kali hingga akhirnya menghentikan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET GARDEN Sinkook ver.
RomanceIni menceritakan kisah Hwang Sinb, seorang pemeran pengganti untuk adegan laga, seorang perempuan yang kurang mampu dan rendah hati yang kecantikan dan keelokan tubuhnya dicemburui oleh aktris top. Jeon Jungkook adalah direktur departement store ka...
Terbanglah Hwang Sinb
Mulai dari awal